Liputan6.com, Solo - Berada tepat di samping pintu masuk ke pertemuan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Auditorium UMS, berdiri stand yang memamerkan berbagai jenis kitab suci Al-Qur'an yang dibuat berbeda-beda tahun.
Ia adalah Mukhammad Washar Wasesa owner dari pemilik Al-Qur'an tua dari aneka macam tipe pembuatan, mulai dari cetak menggunakan mesin dan yang ditulis tangan diperkirakan sudah ditulis sekira 1800 silam.
Ia bercerita kepada Liputan6.com sejarahnya dirinya mendapatkan Al-Qur'an tulisan tangan itu dari seorang kolektor, dan sudah lebih dari 10 tahun ia merawat kitab suci umat islam itu.
Advertisement
Baca Juga
Ketika Mukhammad menyalakan senter handphonenya dan mengarahkan ke lembaran Al-Qur'an dan tampak memang jenis kertas yang dipakai itu adalah keluaran tahun 1800-an.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Cara Perawatan Al-Qur'an Tulisan Tangan
"Ini Al-Qur'an sekitar 1800 an, untuk tepatnya kita kurang tahu. Tapi, saya melihat dari jenis kertas yang digunakannya itu ada watermarknya. jadi, dari jenis kertas itu kemungkinan ini dibuat tahun 1800," katanya saat ditemui di tempatnya mendirikan stand di lokasi Muktamar Muhammadiyah, Minggu (20/11/2022).
Dia mengaku akan menghibahkan beberapa koleksi Al-Qur'annya kepada museum Muhammadiyah agar mendapatkan perawatan yang lebih, sekaligus menjadikan barang-barang muhammadiyah di zamannya itu bisa dijadikan ilmu pengetahuan masyarakat umum.Â
"Beberapa koleksi Al-Qur'an yang sudah agak rusak kondisinya akan saya sumbangkan ke musuem Muhammadiyah (Jogjakarta). Untuk Al-Qur'an tulis tangannya saya ada tiga, satu di antaranya ukurannya agak besar tidak saya bawa ada di rumah," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, Mukhammad berbagi tips bagaimana dirinya merawat koleksi-koleksi Al-Qur'annya itu agar tetap dalam kondisi baik dan tidak di makan rayap.
"Saya simpan dalam sebuah bok yang diberi cengkeh dan silicon gel. Cengkeh untuk mencegah adanya binatang, dan silikon gel untuk mengontrol kadar air supaya tidak lengkap," tutur dia.
Dia mengaku senang dengan adanya Muktamar Muhammadiyah tersebut. Sebab dia bisa memamerkan karya dan produk miliknya sekaligus ajang pertemuan sesama kader Muhammadiyah se-Indonesia.Â
"Sejak buka stan di sini (arena muktamar) banyak yang mampir sekedar tanya-tanya tentang Al-Qur'an tulis tangan ini. Kebetulan saya juga punya beberapa produk yang saya jual, buku, kaos, dan lainnya," ucapnya
Advertisement