Liputan6.com, Medan Gerak cepat pihak kepolisian mengungkap pembacok seorang pelajar di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Deli Serdang yang videonya viral membuahkan hasil. 5 orang pelaku utama ditangkap.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, dalam konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Minggu, 27 November 2022, mengatakan, lima pelaku yakni SA alias P, RM alias M, KES, JSS, dan ALN.
"Kelimanya ditetapkan tersangka atas kasus tewasnya pelajar F (15). Kelimanya merupakan pelaku utama yang membacoki korban hingga meninggal dunia di SPBU Jalan Kapten Sumarsono," kata Valentino.
Advertisement
Baca Juga
Diterangkan Kapolrestabes, peristiwa bermula ketika korban bersama dengan pelajar lainnya dari SMK Negeri 9 Medan terlibat tawuran dengan sejumlah pelajar di SMA Eka Prasetya.
"Kronologinya, memang ada penyerangan pelajar SMK Negeri 9 bergabung dengan alumni, termasuk korban menuju SMA Eka Prasetya. Di sana aksi lempar melempar," terangnya.
Karena kalah jumlah, kelompok pelajar dari SMK Negeri 9 Medan melarikan diri. Saat melarikan diri, korban bersama rekannya mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Jalan Kapten Sumarsono.
"Saat itu, kubu SMA Eka Prasetya ada yang mengejar. Di SPBU terjadi penganiayaan mengakibatkan korban meninggal," paparnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Terima Laporan Warga
Polisi yang menerima laporan dari warga terkait adanya tawuran yang menyebabkan satu pelajar tewas, langsung turun ke lokasi melakukan penyelidikan. Kemudian memburu para pelaku.
Kapolrestabes Medan, Valentino Alfa Tatareda menjelaskan, pada Sabtu, 26 November 2022, personel gabungan Satreskrim, Polsek Sunggal, dan Polda Sumut, menangkap P yang berperan menganiaya korban menggunakan senjata tajam.
Lalu, petugas melakukan pengembangan dan menangkap tersangka lainnya. Terkait kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa celurit yang digunakan pelaku untuk membacok korban.
Polisi masih mendalami adanya dugaan kelompok pelajar lain yang terlibat. Terhadap 5Â pelaku yang telah ditahan dan disangkakan dengan Pasal 170 ayat 3 subsider Pasal 351 ayat 3 KUHP.
"Ancaman hukuman 12 tahun penjara," tandasnya.
Advertisement
Viral di Medsos
Sebelumnya, video seorang pelajar tewas dibacok di dalam areal salah satu SPBU di Deli Serdang, Sumut, viral di media sosial (medsos) Instagram, Jumat, 25 November 2022.
Berdasarkan akun Instagram @beritakomedan yang dipantau Liputan6.com, tampak sejumlah pelajar membawa senjata tajam mengejar seorang pelajar lainnya. Lokasi kejadian diketahui di SPBU Jalan Kapten Sumarsono, Sunggal, Deli Serdang.
Mirisnya, peristiwa tersebut terjadi tepat pada Peringatan Hari Guru Nasional. Informasi diperoleh, korban tewas dibacok oleh pelajar lain saat kedua kubu terlibat tawuran.
Korban yang dalam video tampak mengenakan saragam pramuka tewas usai berusaha melarikan diri di SPBU tersebut.
Seorang pekerja SPBU, Erwin mengatakan, saat peristiwa itu terjadi ada sekelompok pelajar dikejar oleh gerombolan pelajar lain yang mempersenjatai diri dengan senjata tajam (sajam).
"Nah, kami lihat korban terkepung, sedangkan teman-temannya berhasil melarikan diri," katanya.
Para Pelaku Pergi Meninggalkan Korban
Diungkapkan Erwin, saat korban terkepung, gerombolan pelajar yang ramai tersebut kemudian menyerang korban dengan cara membacok.
"Dia (korban) sempat lari ke kantor (kami). Tapi setelah itu, kami lihat sudah terkapar," ungkapnya.
Erwin juga mengatakan, setelah membacok korban, gerombolan pelajar tersebut pergi meninggalkan SPBU.
"Kami hubungi polisi. Lalu Tim Inafis Polrestabes Medan yang tiba di lokasi melakukan olah TKP," ucapnya.
Advertisement
Polisi Lakukan Penyelidikan
Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Sunggal, Iptu Suyanto Usman Nasution, membenarkan adanya peristiwa itu, dan memastikan seorang pelajar tewas dalam kejadian tersebut.
"Kita masih melakukan penyelidikan terkait kematian korban, dan mendalami motif para pelajar melakukan tawuran," sebutnya.
Setelah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), petugas membawa jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, di Jalan KH Wahid Hasyim, Medan.
"Jenazah diautopsi. Kita masih memintai keterangan dari sejumlah saksi, seperti karyawan SPBU, karena mereka melihat kejadian itu," Suyanto menandaskan.