Kebahagiaan Warga Distrik Kiwirok yang Pulang Usai 14 Bulan Mengungsi Akibat KKB

Ribuan warga Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya, setelah mengungsi selama 14 bulan lamanya

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 01 Des 2022, 21:54 WIB
Diterbitkan 01 Des 2022, 21:40 WIB
Warga Distrik Kiwirok Papua
Warga Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua (Fito: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Pegunungan Bintang - Ribuan warga Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya, setelah mengungsi selama 14 bulan lamanya. Diketahui warga Distrik Kiwirok Papua meninggalkan kampungnya akibat kebrutalan dari Kelomopok Kriminal Bersenjata (KKB). 

Waka Ops Satgas Ops Damai Cartenz 2022, Kombes Pol Bambang W Baiin mengatakan bahwa, pemulangan pengungsi Kiwirok ini, dilakukan secara bertahap. Pertama adalah kelompok pemuda sekitar 20 orang. 

"20 orang pertama dipulangkan. Mereka ini akan membersihkan ataupun menyiapkan  fasilitas yang ada di Distrik Kiwirok," kata Bambang kepada wartawan, Kamis (1/12). 

Pemulangan 20 pemuda ini dilakukan pada Selasa (29/11), kemarin. Mereka dikawal personel bersenjata hingga Distrik Kiwirok. 

"Aparat TNI-Polri kawal mereka ini sampai dengan Kampung Mangabib. Selanjutnya nanti kalau sudah sampai di Kiwirok akan disambut oleh Aparat TNI-Polri yang ada disana," ucapnya. 

Sesampainya di Distrik Kiwirok, warga tak langsung diizinkan masuk ke rumahnya. Ia terlebih dahulu akan ditempatkan di tenda atau pos sementara, hingga situasi betul-betul aman. 

"Nantinya masyarakat disana akan tinggal sementara di gedung SMP Negeri Kiwirok. Setelah 1 sanpai 2 minggu tinggal, mereka akan kembali ke kampung masing-masing atau rumahnya," ungkapnya. 

Bambang berharap, agar pemulangan warga Distrik Kiwirok bisa berjalan dengan lancar. 

"Kita akan berjuang dan mohon doanya semuanya. Kita ciptakan Papua yang damai dan masyarakat jangan khawatir kedepan jadikan Kiwirok yang baru ini semakin maju seperti di Timika dan dijayapura," harapnya. 

Terpisah, Bupati Pegunungan Bintang Spey Yan Birdana mengaku, kejadian di Kiwirok merupakan kejadian kedua, setelah tahun 1982 silam. Tentunya masyarakat ada rasa khawatir yang berbeda. 

"Kami sudah bekerja dalam pemulangan masyarakat, untuk fasilitas yang kurang kedepannya akan menyusul dan logistik selama 6 bulan akan dibantu dari Pemda serta harapannya untuk masyarakat maupun perangkat distrik/desa harus kembali kesana," katanya. 

Spey pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada personel TNI-Polri, terkhusus Satgas Damai Cartenz 2022 yang bekerja sekuat tenaga memulangkan pengungsi ke Distrik Kiwirok. 

"Terimakasih kepada semuanya utamanya Polres Pegunungan Bintang dan Satgas Damai Cartenz 2022 yang sudah bekerja semaksimal mungkin dalam menjaga keamanan sehingga dapat melakukan pemulangan para masyarakat Pengungsi Kiwirok," ucapnya. 

Seperti diketahui, KKB dulunya melakukan sejumlah aksi teror membuat warga takut dan pergi. Warga Distrik Kiwirok terpaksa mengungsi yang tersebar beberapa daerah atau distrik di Pegunungan Bintang. Salah satunya adalah di Distrik Oksibil. 

Beberapa ulah KKB saat itu, menyerang Pos TNI-Polri, pembakaran fasilitas umum seperti Puskesmas Kiwirok, Kantor Bank Papua, Perwakilan Distrik Kiwirok, Kantor Distrik Kiwirok, Barak Dokter, dan Sekolah Dasar Kiwirok dan Pasar Kiwirok. 

Seorang tenaga medis dilaporkan pernah mendapatkan kekerasan, hingga 1 orang tewas ditembak dan 4 orang lainnya luka-luka. Selain itu, ada juga kasus anggota TNI-Polri yang gugur.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya