Liputan6.com, Jembrana - Kain Tenun Endek Bali saat ini sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan Rumah Mode Christian Dior di gelaran Paris Fashion Week 2021 sempat mempergunakan Kain Endek Bali.
Kain Endek dan Songket adalah salah satu kain tradisional yang menjadi ciri khas Pulau Bali. Dulunya 2 kain ini biasa dipakai oleh keluarga kerajaan dan bangsawan Bali. Namun saat ini kedua kain asli Bali ini sudah merakyat.
Apalagi sejak ada imbauan pemerintah menggunakan produk lokal cukup berpengaruh terhadap minat masyarakat menggunakan kain Endek. Seiring semakin banyaknya pengguna kain tenun Endek, ketersediaan bahan baku harus lebih diperhatikan.
Advertisement
Baca Juga
Hal itu dikatakan oleh Luh Wayan Sriadi, perajin tenun Jembaran saat berkesempatan mengungkapkan persoalan yang dihadapinya sebagai perajin dalam acara peresmian Sentra Tenun Jembaran Kamis 22 Desember 2022.
Beberapa permasalahan yang kerap dihadapi pengrajin yaitu masalah bahan baku yang dianggap kadang masih agak kurang. Hal ini menurutnya karena semakin hari permintaan akan kain tenun semakin meningkat.
“Namun saya harap hal tersebut bisa teratasi dan tidak mengganggu produksi kami,” tutur Luh yang juga menjadi Founder Putri Mas Collection.
Ia juga menyatakan apresiasi dan terima kasih atas usaha-usaha pemerintah belakangan ini dalam mensupport perajin serta melestarikan kerajinan khas Bali.
Ke depan ia berharap dukungan ini akan terus mengalir, agar pengrajin lebih bersemangat dalam berkarya dan memasarkan kerajinan khas Bali.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan Setra Tenun Jembrana merupakan salah satu modal kepada para perajin untuk terus bersemangat memasarkan kerajinan khas Jembrana.
Tujuan dari pembangunan Sentra Tenun Jembrana sendiri ini menurutnya sebagai wadah untuk melestarikan dan memasarkan tenun Jembrana.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Edukasi Tentang Hulu ke Hilir Industri Tenun Jembrana
Ia mengatakan Jembrana memang belum seramai Denpasar, namun ia yakin dengan pengelolaan yang baik maka akan bisa memasarkan tenun dengan baik.
“Kami akan bekerja sama dengan pihak travel agent di Jembrana untuk turut memasarkan serta menjadikan tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata mereka,” ujar Bupati Tamba yang berbicara dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pelestarian dan Pengembangan IKM Tenun Jembrana acara peresmian tersebut.
Sementara itu Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Putri Koster yang juga menjadi narasumber dalam FGD mengatakan pentingnya edukasi hulu hingga hiir.
“Saya mengapresiasi dibukanya Sentra Tenun Jembrana ini, jadi kita mulai dari sentra ini untuk tidak hanya melestarikan namun juga menjadi pusat edukasi bagi para IKM/UKM di Jembrana,” jelasnya.
Mengenai edukasi itu sendiri, Putri Koster menekankan tidak hanya edukasi tentang pembuatan kain tenun, namun lebih dari itu, harus juga menyentuh unsur pemasaran, display hingga inovasi-inovasi.
“Hal tersebut saya lakukan pada IKM di Taman Budaya Denpasar, saat mereka berjualan di Pameran Bali Bangkit. Jadi tidak hanya sembarangan jualan dan display barang, namun semua harus terstruktur jadi kerajinan kita kelihatan berkelas,” imbuhnya seraya mengajak para pedagang agar tidak hanya mengejar keuntungan sebesar-besarnya semata dan meminta mereka untuk tetap jualan dengan harga yang wajar.
Advertisement