Liputan6.com, Tarakan - Satu unit kendaraan motor berwarna hitam hijau yang ditinggalkan pemiliknya di depan Mako Polres Tarakan, Kalimantan Utara sempat menghebohkan masyarakat. Bagaimana tidak, motor dengan nomor polisi KT 4119 FY itu terparkir didepan Mako Polres Tarakan serta terdapat koper berwarna cokelat.
Koper yang tersimpan di motor bagian belakang dan sebuah kardus coklat di bagian depan sempat diduga berisi bom ataupun bahan peledak lainnya. Tim Gegana Satbrimobda Polda Kaltara merespon cepat laporan dugaan bahan peledak yang terdapat di motor misterius les hijau tersebut.
Namun setelah dilakukan pengecekan, ternyata koper tersebut hanya berisikan pakaian dan kardus berwarna coklat berisi buah cempedak.
Advertisement
“Setelah dicek barang bawaan pelaku oleh team Jibom Satbrimob Polda Kaltara tidak ditemukan material unsur-unsur bom,” kata Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya melalui Kabid Humas Kombes Budi Rachmat.
Keberadaan motor yang ditinggalkan pemiliknya sempat menyita perhatian penjagaan Mako Polres Tarakan dan masyarakat sekitar pukul 11.30 Wita. Polisi yang bergerak cepat langsung memasang police line disekitar lokasi. Sementara arus lalulintas yang melintasi Mako Polres Tarakan terpaksa dialihkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Setelah dilakukan pengecekan ternyata koper serta kardus tak berisikan bahan peledak. Kepolisian meminta agar masyarakat tak perlu panik dan mengimbau agar masyarakat agar tidak merasa resah atas dugaan bom yang tidak terbukti kebenarannya.
“Dihimbau kepada masyarakat tidak resah atas informasi yang beredar,” ucap Budi Rachmat.
Satu orang pelaku yang diduga pemilik motor misterius didepan Mako Polres Tarakan telah diamankan Unit Resmob Satreskrim Polres Tarakan. Dia adalah AS (35) yang sempat mendatangi penjagaan SPKT Polres Tarakan sekira pukul 11.00 Wita. Pemilik kendaraan itu diamankan dirumahnya sendiri di Kota Tarakan.
“Pemiliknya sudah diamankan. Kita memang bergerak cepat setelah pelaku memarkirkan kendaraannya. Tim Gegana mengamankan Mako (Polres Tarakan) sementara anggota Reskrim (Satreskrim) mencari pemiliknya (kendaraan),” ucap Kasi Humas Polres Tarakan, IPDA Anita Susanti Kalam.
Selain AS, istrinya berinisial DI juga turut diamankan kepolisian. Mereka berdua baru saja tiba dari Kabupaten Nunukan melalui Pelabuhan Tengkayu I, Kota Tarakan. AS yang baru saja usai mengantarkan DI kembali kerumahnya, tiba-tiba pergi berpamitan dengan alasan akan mengambil barang.
simak juga video pilihan berikut:
Sempat Keluarkan Cacian dan Ancaman
Pemilik motor misterius didepan Mako Polres Tarakan berinisial AS (35) akhirnya berhasil diamankan. Kepolisian langsung melakukan penyelidikan, setelah pelaku memarkirkan kendaraannya.
Usai memarkirkan kendaraannya yang terdapat koper berisikan pakaian dan kardus berisi buah cempedak, ia langsung kabur. Ia sempat mengeluarkan kata makian kepada petugas sambil meneriakkan kalimat jihad dan meminta untuk ditembak. Terdapat pula ancamannya yang menyebut akan meledakan Polres Tarakan.
Usai diamankan, kepolisian langsung melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Alhasil, pelaku diduga memiliki riwayat penyakit gangguan jiwa. Ini terbukti dengan ditemukan rekomendasi rujukan gangguan kejiwaan dan berobat pada 9 November 2021 lalu.
Dari surat rekomendasi itu, AS di diagnosa mengidap paranoid skizofrenia atau gangguan ingatan. Pihak kepolisian masih akan melakukan observasi ke ahli jiwa.
“Untuk pemeriksaan awal kita, didapati AS memiliki rekomendasi rujukan gangguan kejiwaan. Kita juga masih akan observasi dulu dengan dokter spesialis kejiwaan. Karena ngomongnya (AS) juga masih ngawur,” kata Kapolres Tarakan, AKBP Taufik Nurmandia melalui Waka Polres Tarakan, Kompol Ariantoni dalam press relesnya.
Proses pemeriksaan yang dilakukan Tim Gegana Satbrimob Polda Kaltara sempat diwarnai suara ledakan. Suara ledakan keras layaknya bom yang terjadi pada pukul 14.31 Wita langsung ditanggapi Wadansat Brimob Polda Kaltara, AKBP Sutrisno Hady Santoso.
Suara ledakan layaknya bom itu, kata dia, merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penjinakan bom pada suatu tempat ataupun barang. Ditegaskannya suara ledakan itu bukan dari benda yang ada di dalam koper misterius berwarna coklat. Pasalnya, isi koper hanya setumpuk pakaian dan buah cempedak.
“Suara ledakan itu bukan dari isi koper atau kardusnya. Tapi itu SOP kita dengan menggunakan kode peledakan peralatan khusus dar Unit Jibom,” katanya.
Advertisement