Dikira Tidur, Ternyata Anak Gajah di TWA Buluh Cina Kampar Sudah Mati

Seekor anak gajah jantan yang selama ini tinggal di Unit Konservasi Gajah Taman Wisata Alam Buluh Cina ditemukan mati. 

oleh M Syukur diperbarui 19 Jan 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2023, 09:00 WIB
Anak gajah mati di TWA Buluh Cina.
Anak gajah mati di TWA Buluh Cina. (Liputan6.com/Dok BBKSDA Riau)

Liputan6.com, Pekanbaru - Dunia konservasi, khususnya di Riau, kembali berduka. Seekor anak gajah jantan yang selama ini tinggal di Unit Konservasi Gajah Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina ditemukan mati. 

Anak gajah mati itu biasa dipanggil Damar. Umurnya saat ditemukan mati masih berumur 2 tahun 4 bulan.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman S Hasibuan menjelaskan, gajah Damar ditemukan mati pada Rabu pekan lalu, 11 Januari 2023.

"Pertama kali ditemukan oleh mahout atau pelatih gajah, Alex Gunawan, pukul 07.45 WIB," kata Genman, Rabu siang, 18 Januari 2023.

Saat itu, mahout berniat memindahkan gajah Damar bersama 2 gajah dewasa lainnya, Ngatini dan Robin, ke hutan. Mahout melihat gajah Damar dalam posisi rebah sehingga mengiranya masih tidur. 

"Setelah dicek ternyata gajah Damar sudah mati," ucap Genman. 

Sehari sebelumnya, lanjut Genman, petugas piket di TWA Buluh Cina menyatakan gajah Damar masih baik dan tidak ada gejala terserang penyakit. 

Usai mendapat kabar kematian gajah ini, Kepala BBKSDA Riau memerintahkan tim medis melakukan nekropsi atau bedah bangkai untuk mendiagnosis kematian.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Terserang Herpes

Dokter hewan Rini Deswita sebagai kepala tim medis mengambil sampel lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru-paru, dan cairan perikardium gajah. Selanjutnya dikirim ke laboratorium di Kota Bogor untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian gajah Damar. 

"Hasilnya keluar pada 17 Januari 2023 lalu," kata Genman. 

Pemeriksaan di laboratorium menyatakan gajah Damar mati karena terserang Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).

Menurut Genman, jenis virus tersebut sangat susah diprediksi. Gejalanya tidak terlihat jelas bila hanya melihat dari fisik gajah, namun dapat menyerang dengan cepat pada anakan gajah. 

"Selama ini BBKSDA Riau bekerja sama dengan lembaga pemerhati gajah telah berupaya keras mencegah dan mengantisipasi melalui pengecekan medis secara rutin, pemberian obat, vitamin dan suplai makanan yang bernutrisi," jelas Genman. 

Atas kejadian ini, Genman mewakili BBKSDA Riau merasakan duka mendalam, terkhusus dalam dunia konservasi gajah.

"Gajah Damar lahir pada 3 Juli 2023, lahir dari pasangan gajah latih Ngatini dan Robin," imbuh Genman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya