Infak Seribu Rupiah per Hari, Warga Indragiri Hulu Mampu Bangun Masjid Megah

Kekuatan sedekah dan infak membuat warga di Desa Seresam, Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, mampu membangun masjid megah.

oleh M Syukur diperbarui 18 Jan 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2023, 10:00 WIB
Masjid Darussalam di Desa Seresam, Kabupaten Indragiri Hulu, yang dibangun dengan infak Rp1 ribu per hari warga.
Masjid Darussalam di Desa Seresam, Kabupaten Indragiri Hulu, yang dibangun dengan infak Rp1 ribu per hari warga. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kekuatan sedekah dan infak membuat warga di Desa Seresam, Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, mampu membangun masjid megah. Tak tanggung-tanggung, nilai Masjid Darussalam itu diklaim Rp9,5 miliar. 

Masjid Darussalam Seresam itu berdiri kokoh di atas lahan wakaf masyarakat setempat. Pembangunan masjid megah ini berasal dari dana infak warga seribu rupiah per hari. Masjid megah ini pun bisa dinikmati masyarakat muslim di sekitar lokasi.

Cerita jerih payah warga membangun masjid ini mengundang perhatian dari Gubernur Riau Syamsuar. Apalagi masjid ini disebut satu-satunya kemegahan yang berada di antara ratusan desa di Riau. 

Ketua Pengurus Masjid Darussalam H Wardi menceritakan, warga di Seresam sudah lama mengidamkan masjid besar nan megah untuk beribadah. Rencana pembangunan masjid dimulai tahun 2012.

Tanpa bantuan dari pemerintah, warga menyisihkan seribu rupiah per hari sebagai infak. Setiap hari, pengurus melibatkan pihak RT memungut infak seribu dari rumah ke rumah. 

Di sisi lain, ada pula warga yang mewakafkan kebun sawitnya untuk dijadikan lokasi pembangunan masjid dengan luas 2 hektare. Tak ketinggalan koperasi unit desa (KUD) juga mengambil peran. 

"Ada pemotongan penghasilan dari KUD, satu petani bahkan terkumpul Rp35 juta, semua disepakati anggota KUD," jelas Wardi. 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Terus Bertambah

Sejak tahun 2012 hingga 2013 atau saat pembangunan berjalan, pengurus masjid sudah mengumpulkan uang Rp9,5 miliar. Jumlah itu masih bisa bertambah karena infak warga terus berjalan. 

"Pembangunan saat ini tinggal kubah dan teras, mudah-mudahan segera selesai," kata Wardi. 

Wardi menjelaskan, masjid ini didominasi cat putih dan kaca warna biru. Sisi dalam ruangan masjid dipasang kipas angin dan pendingin ruangan sehingga udara sejuk selalu ada apalagi di sekitar masjid banyak pepohonan. 

"Ini amal jariah warga, insya Allah akan terus berlanjut," ucap Wardi. 

Pada Jum'at pekan lalu, 13 Januari 2023, Syamsuar datang langsung ke masjid ini setelah mendapat ceritanya dari media sosial. Syamsuar salat Jumat bersama ratusan warga di Desa Seresam. 

"Baru di desa ini saya menemukan masjid senilai Rp9 miliar lebih dibangun dengan uang infak warga Rp1 ribu per hari, luar bisa ternyata kekuatan infak itu," jelas Syamsuar.

Syamsuar menjelaskan, pembangunan masjid hingga berdiri megah sudah berlangsung 10 tahun. Pengurus juga membuat yayasan untuk pendidikan keagamaan bagi generasi muda. 

"Ada pendidikan oleh yayasan di sini mempersiapkan generasi muda islami yang saleh dan salehah," imbuh Syamsuar. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya