Menebar Nilai Kebaikan dan Toleransi di Tanah Papua dalam Bingkai Kemajemukan

Momen reflektif bagi umat Kristiani untuk terus giat mempraktikkan nilai-nilai kasih, damai dan kebaikan, dalam bingkai Indonesia yang majemuk

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Feb 2023, 06:23 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2023, 23:39 WIB
Stafus Wapres Ajak Umat Kristiani Tebarkan Nilai Kebaikan dan Toleransi (Istimewa)
Stafus Wapres Ajak Umat Kristiani Tebarkan Nilai Kebaikan dan Toleransi

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan berbagai pesan bagi umat Kristiani dalam sambutannya secara daring di acara puncak perayaan ke-168 tahun Hari Pekabaran Injil (HPI) di Pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat, Minggu (5/2/2023) kemarin.

Dalam sambutan secara daring, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, menyampaikan ucapan selamat atas perayaan Hari Pekabaran Injil ke 168 tahun diTanah Papua.

"Saudara-saudaraku Umat Kristiani di Tanah Papua, selamat memperingati Hari Pekabaran Injil Ke-168 Tahun di Tanah Papua. Kiranya peringatan ini menjadi momen reflektif bagi umat Kristiani untuk terus giat mempraktikkan nilai-nilai kasih, damai dan kebaikan, dalam bingkai Indonesia yang majemuk," kata Ma'ruf Amin.

Ma'ruf juga berterima kasih pada para lembaga keagamaan, tokoh gereja, dan umat Kristiani di Tanah Papua yang menurutnya telah berperan besar dalam membangun kehidupan yang moderat, toleran, dan gotong-royong sebagai wujud dari ajaran kasih.

"Mari kita teguhkan komitmen, peran, dan kerja-kerja kebaikan dalam rangka menegakkan kedamaian dan kerukunan sosial, sebagai modal penting percepatan pembangunan di Tanah Papua, karena tantangan yang kita hadapi ke depan tidak ringan," ujar Wapres.

Sementara hadir di Halaman Gereja Centrum, Pulau Mansinam, Manokwari, adalah Staf Khusus Wakil Presiden RI, Dr. Gatot Prio Utomo. Acara yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Papua Barat ini dihadiri juga Pj. Gubernur Papua Barat, Komjen Pol. Purn. Drs. Paulus Waterpauw, M.Si, Forkopimda Provinsi Papua Barat dan Kab/Kota Se Tanah Papua, pimpinan Sinode Gereja, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat serta masyarakat umum.

Staf Khusus Wapres Gatot Prio Utomo juga sangat berterima kasih pada tokoh Gereja Papua yang sudah membangun perdamaian di tanah Papua.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Gereja, Pimpinan Sinode, Pendeta, dan tokoh- tokoh agama yang telah berperan aktif dalam pembangunan keumatan, kemanusiaan, kebangsaan, dan kedamaian di Tanah Papua," ucap Gatot.

Gatot menjelaskan Wapres telah memerintahkan agenda percepatan pembangunan di Papua melibatkan tokoh dan lembaga Gereja Papua.

"Wapres telah memberikan arahan untuk melibatkan gereja-gereja Papua dalam upaya percepatan pembangunan di Tanah Papua. Oleh karenanya, kami telah membangun kemitraan strategis dengan lembaga Gereja Papua, dalam hal ini PGGP Papua/Papua Barat, untuk menyerap aspirasi pimpinan Gereja Papua sehingga dapat memberikan kontribusi positif serta mengakselerasi percepatan pembangunan kesejahteraan di Tanah Papua," papar Gatot.

Ia juga menekankan komitmen Pemerintah untuk terus mengedepankan pendekatan kultural-religius dan humanis dalam perdamaian Papua, terutama dengan tokoh-tokoh gereja sebagai salah satu stakeholder utama dalam pembangunan Papua.

"Tokoh-tokoh agama adalah pilar penting dalam mengarusutamakan nilai-nilai kedamaian dan kesejahteraan di tanah Papua. Melalui pelayanan rohani, pendidikan, dan pelayanan sosial, para pimpinan gereja menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Papua yang damai dan sejahtera," tandasnya.

Gatot menyebut bahwa Wapres RI sendiri telah memerintahkan agar agenda percepatan pembangunan di Tanah Papua, harus melibatkan peran serta dari tokoh dan lembaga Gereja Papua.

"Wakil Presiden RI telah memberikan arahan untuk melibatkan gereja-gereja Papua dalam upaya percepatan pembangunan di Tanah Papua. Oleh karenanya kami telah membangun kemitraan strategis dengan lembaga Gereja Papua, dalam hal ini PGGP Papua/Papua Barat, untuk menyerap aspirasi pimpinan Gereja Papua sehingga dapat memberikan kontribusi positif serta mengakselerasi percepatan pembangunan kesejahteraan di tanah Papua," ujarnya.

Menurut Gatot, hungga saat ini masih banyak tantangan dan pekerjaan rumah dalam pembangunan di Tanah Papua. Oleh karena itu, Pemerintah memiliki komitmen kuat untuk meneguhkan semangat baru dan paradigma baru, untuk membuat lompatan kesejahteraan masyarakat Papua.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya