Penduduk Bertambah, Tantangan Baru Pengelolaan Lingkungan di IKN Nusantara

Kebiasaan baru akan muncul dampak dari banyaknya orang datang ke Kaltim tentu menjadi tantangan tersendiri terutama dari sisi lingkungan.

oleh Abdul Jalil diperbarui 03 Mei 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2023, 21:00 WIB
Titik 0 IKN
Titik Nol IKN Nusantara yang kini disulap menjadi lebih cantik. (foto: Abdul Jalil)

Liputan6.com, Balikpapan - Pembangunan Ibu Kota Nusantara sedang berlangsung dengan progres yang signifikan. Ribuan pekerja konstruksi didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia.

Kota paling terdampak tentu saja adalah Kota Balikpapan. Selain merupakan salah satu kota besar di Kaltim, kota ini juga sangat dekat dengan kawasan IKN.

“Tantangan dengan adanya IKN, bertambahnya penduduk akan merubah pola pikir masyarakat lokal di Kalimantan dan hal ini menyebabkan kita perlu beradaptasi dalam berbagai hal,” kata Duta Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Angelina Purba, Senin (24/4/2023).

Ke depan, kota dengan julukan kota minyak ini jadi kota penyangga utama sejak aktivitas di IKN dimulai. Angelina kemudian tidak memungkiri ada perubahan kebiasaan masyarakat seiring banyaknya orang berdatangan.

“Adaptasi baik dengan sesama manusia maupun terhadap lingkungan karena habit orang Indonesia yang lebih suka memakai kendaraan transportasi untuk mobilitas menyebabkan emisi kendaraan bermotor bertambah,” katanya seraya mencontohkan dampak lingkungan.

Bertambahnya jumlah penduduk tentu tak hanya berdampak secara ekonomi, dan sosial budaya, tapi juga akan berpengaruh pada lingkungan. Namun Angelina percaya jika konsep Kota Hijau dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara akan terus jadi komitmen bersama,

“Saya yakin pemerintah dengan konsep green energi dapat menciptakan ibu kota negara yang bebas dari polusi,” katanya.

Untuk itu, sambungnya, di tingkat masyarakat perlu adanya upaya mengantisipasi perilaku baru dampak dari banyaknya orang yang datang. Meski demikian, warga Balikpapan sangat antusias dengan progres pembangunan IKN Nusantara yang semakin terlihat.

“Kami sudah membekali diri dengan ilmu pengetahuan lingkungan yang cukup untuk mengetahui kondisi lingkungan saat ini, serta mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan dan melakukan aksi nyata terhadap lingkungan,” kata Angelina.

Dia pun menyinggung soal perjuangan mengajak masyarakat dan melakukan aksi nyata terhadap lingkungan untuk mengubah lingkungan menjadi lebih baik. Sebab mensukseskan pembangunan ibu kota negara yang mengusung konsep green city, green forest dan green energy tentu butuh dukungan banyak pihak, terutama generasi muda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya