Liputan6.com, Bandung - Terkait insiden penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jakarta, Selasa (2/5/2023), pengurus MUI Jabar meminta aparat kepolisian segera mengungkap motif penembakan tersebut.
Sekretaris MUI Jawa Barat Rafani Achyar mengatakan, walaupun pelaku dikabarkan meninggal setelah melakukan peristiwa itu diharapkan polisi tetap bisa mengungkap untuk menemukan titik terang atas kasus itu.
Advertisement
"Mudah-mudahan polisi bisa ungkap siapa dan apa motif pelaku ini melakukan penembakan. Ini harus segera diungkap karena kalau tidak, maka ini bisa menimbulkan keresahan," kata Rafani.
Rafani mengaku kaget atas peristiwa penembakan Kantor MUI Pusat di Jakarta, mengingat saat itu sedang ada kegiatan rapat pimpinan. Setelah adanya kejadian itu, dia mengaku langsung banyak menerima pertanyaan dari pengurus MUI di tingkat kabupaten atau kota.
Saat ini, Rafani masih menunggu arahan dari pengurus MUI Pusat untuk menentukan sikap atas adanya peristiwa teror itu. Sejauh ini, menurutnya, belum ada pengamanan khusus di Kantor MUI Jawa Barat. Apabila diperlukan berdasarkan arahan MUI Pusat pihaknya segera berkoordinasi dengan kepolisian setempat.
Dia memastikan pelayanan masyarakat di Kantor MUI Jawa Barat di Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jawa Barat, tetap berjalan normal seperti biasa.
"Apalagi ini baru masuk setelah libur, banyak pelayanan yang harus dilakukan," kata dia.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, merupakan pria berinisial M (60).
"Identitas pelaku sudah ada, inisialnya M dengan usia sekitar 60-an. KTP domisili Lampung," katanya saat dikonfirmasi di Kantor MUI Pusat, Selasa.
Adapun insiden penembakan itu diduga dilakukan dengan menggunakan airsoft gun. Akibat penembakan itu, sebanyak tiga orang pegawai MUI dikabarkan mengalami luka-luka terkena serpihan kaca MUI yang pecah.