Liputan6.com, Solo - Jalan Radjiman di Kota Solo merupakan jalan tertua di Solo. Bahkan, jalan ini sudah ada lebih dulu sebelum adanya Jalan Slamet Riyadi yang cukup populer.
Menjadi jalan tertua di Solo, ternyata Jalan Radjiman juga menjadi saksi bisu awal mula berdirinya Kota Solo. Mengutip dari surakarta.go.id, saat itu perjalanan pemindahan keraton oleh rombongan Raja Pakubuwono II dilakukan.
Hal ini dilakukan karena Keraton Kartasura telah hancur, sehingga Raja Pakubuwono II memutuskan untuk memimpin pasukannya berpindah menuju Desa Sala.
Advertisement
Baca Juga
Dalam buku 'Babad Sala' (1984) oleh RM Sajid tertulis, pada saat perpindahan tersebut para abdi dalem menabuh gamelan carabalen dan memainkan gending kodhok ngorek. Saat itu, Raja Pakubuwono II mengendarai kereta Kyai Garudha.
Sesampainya di Desa Sala, Raja Pakubuwono II meminta ulama keraton untuk membacakan doa. Dari sanalah akhirnya didirikan Nagari Surakarta Hadiningrat atau yang saat ini dikenal sebagai Kota Solo.
Dahulu, Jalan Radjiman menjadi jalan utama di Kota Solo sebelum akhirnya dibuat Jalan Slamet Riyadi. Kemudian, pemerintah Belanda memutuskan membangun jalan di sisi barat dari Jalan Radjiman sebagai penghubung Kota Solo dengan Kota Semarang.
Jalan itu dulu dikenal sebagai Purwosari Weg. Namun, kini lebih dikenal dengan nama Jalan Slamet Riyadi.
Sementara itu, pemilihan nama dr Radjiman untuk diabadikan sebagai nama jalan di Kota Solo dikarenakan kedekatan beliau dengan pihak keraton. Dahulu, dr Radjiman merupakan pahlawan nasional dan seorang dokter yang mengabdikan dirinya untuk keraton. Bahkan, beliau mendapat gelar KRT Radjiman Wedyodiningrat.
Seiring berjalannya waktu, Jalan Radjiman mulai berkembang dengan adanya berbagai toko dan pusat perbelanjaan. Salah satu pusat perbelanjaan yang populer di jalan ini adalah Pasar Klewer.
Kini, Jalan Radjiman Solo difungsikan sebagai jalur pemecah di Kota Solo. Jika Jalan Slamet Riyadi digunakan untuk jalur satu arah menuju ke timur, maka Jalan Radjiman digunakan sebagai jalur satu arah menuju barat.
(Resla Aknaita Chak)