Guru Besar Unhas Dorong Masifkan Penggunaan Pupuk Organik

Selain itu, ketersediaan pupuk kimia juga sudah sangat langka.

oleh Fauzan diperbarui 07 Jul 2023, 11:01 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2023, 10:34 WIB
Ilustrasi lahan pertanian di Banyuwangi (Istimewa)
Ilustrasi lahan pertanian di Banyuwangi (Istimewa)

Liputan6.com, Makassar - Di tengah keterbatasan untuk memperoleh pupuk bersubsidi dan diiringi dengan mahalnya harga pupuk non subsidi akibat kirisis gas eropa serta konflik yang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina, pupuk organik menjadi solusi yang tepat bagi para petani, pasalnya, selain murah pupuk organik sangat mudah untuk dibuat oleh para petani.

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Prof Dorothea Agnes Rampisela‬ pun mendorong para petani lebih banyak menggunakan pupuk bersubsidi. Dia juga menilai pupuk organik saat ini sangat mudah dijangkau oleh para petani.

"Pupuk organik itu mudah dibuat dari sisa jerami, sisa-sisa tanaman, semua bisa dipakai bahkan sampah dapur juga bisa," ungkap Prof Agnes yang diterima media di Jakarta, Jumat (7/7).

Alasannya mengapa penggunaan pupuk organik sudah sangat perlu lantaran kondisi lahan atau tanah para petani berada dalam kondisi yang sudah memburuk. Hal ini dikarenakan sudah terlalu sering menggunakan pemupukan kimia yang merusak unsur hara dalam tanah tersebut. 

"Jadi begini sekarang sebenarnya ya kondisi lahan kita, lahan padi itu berada dalam kondisi yang sudah jenuh berapapun pupuk ditambahkan sebenarnya hampir tidak ada pengaruhnya lagi, karena sudah kekurangan bahan organik," paparnya. 

Maka dari itu, lanjutnya, jika petani menggunakan lebih banyak pupuk organik saat bertani maka itu akan memberi dampak baik untuk tanah. Selain itu kebutuhan serta ketergantungan akan pupuk kimia akan perlahan berkurang.

"Jadi itu kan bisa mengurangi banyak kan, petani cukup setengahnya saja (menggunakan pupuk kimia). Jadi memang harus diusahakan untuk menggunakan pupuk organik lebih banyak," tambahnya. 

Oleh karena itu, kata Prof Agnes, mendorong penggunaan pupuk organik merupakan strategi yang lebih baik dan tepat bagi para petani.

"Kalau dia (petani) punya bahan organik cukup maka dia tidak perlu banyak pupuk kimia yang digunakan, sedikit saja sudah berpengaruh dan pupuk organik itu mudah dibuat sendiri oleh petani, jadi itu memang satu strategi yang lebih baik menurut saya ya," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta petani menggunakan pupuk organik, karena pasokan pupuk kimia kurang atau sangat terbatas. Selain itu kata Mentan SYL, hasil pertanian yang menggunakan pupuk organik juga cukup bagus.

"Pupuk organik harus menjadi bagian, selalu saja orang terbiasa oleh pupuk kimia yang subsidi itu. Dan ini saya ingin ingatkan pak kadis seluruh kota dan kabupaten jangan main-main dengan pupuk, pasti saya masukan ke penjara," katanya dalam forum diskusi bertajuk Meskipun El Nino Bisa Panen, Selasa (4/7/2023)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya