BMKG Sulut Imbau Warga Tak Buka Lahan dengan Membakar

Kondisi belahan bumi utara saat ini terdapat tiga siklon tropis, hal ini mengakibatkan masa uap air terserap ke sana, akibatnya bisa menyebabkan kekeringan.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 09 Sep 2023, 21:52 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2023, 07:00 WIB
Kebakaran yang terjadi di Kawasan Hutan Lindung Gunung Soputan pada, Minggu (3/9/2023), tengah malam.
Kebakaran yang terjadi di Kawasan Hutan Lindung Gunung Soputan pada, Minggu (3/9/2023), tengah malam.

Liputan6.com, Manado - Maraknya kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di musim kemarau panjang ini, membuat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan bagi warga Sulut.

BMKG mengimbau warga tidak membuka lahan dengan cara membakar karena dapat menimbulkan kebakaran yang lebih luas. Ini seperti yang terjadi di kawasan Hutan Lindung Gunung Soputan dalam beberapa hari terakhir ini.

"Kondisi belahan bumi utara saat ini terdapat tiga siklon tropis, hal ini mengakibatkan masa uap air terserap ke sana, akibatnya bisa menyebabkan kekeringan," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Minahasa Utara, Chandra Buana, Selasa (5/9/2023).

Dia mengatakan, karena itu di beberapa wilayah Sulut ada daerah yang tidak mendapatkan hujan lebih 21 hari dan lebih 31 hari.

Bila terjadi kondisi yang demikian, selain bahaya kekeringan ada hal lainnya yaitu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Jadi yang harus diwaspadai adalah kekurangan air hingga kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan dan lahan, biasanya terjadi akibat ulah manusia," ujarnya.

Dia berharap, apabila masyarakat ingin bercocok tanam hendaknya tidak membuka lahan dengan cara membakar karena bisa menyebabkan kebakaran.

Begitupun ketika melakukan aktivitas camping atau mendaki gunung, hindarilah membuang puntung rokok sembarangan karena dapat menyulut kebakaran semak ataupun alang-alang.

"Hal-hal seperti ini kiranya bisa menjadi perhatian semua pihak untuk meminimalisir potensi terjadinya kebakaran lahan," ujarnya.

BMKG memperkirakan puncak musim kemarau pada September, sementara awal musim hujan nanti dirilis pada Oktober mendatang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya