Liputan6.com, Pekanbaru - Jembatan flyover di persimpangan Jalan Jenderal Sudirman-Harapan Raya, persisnya di depan Rumah Sakit Syafira Pekanbaru buat heboh. Ada retakan jalan di atas tiang penyanggah sehingga beredar narasi jembatan retak ini tidak aman dilalui masyarakat.
Tidak hanya di Instagram, pesan berantai di WhatsApp juga beredar memperlihatkan retakan jembatan flyover Sudirman itu. Kalimatnya masih mengingatkan masyarakat agar hati-hati melintas di jembatan tersebut, termasuk di bawahnya.
Advertisement
Baca Juga
Selain kehati-hatian, sejumlah warga juga meminta jembatan itu ditutup untuk sementara menjelang adanya perbaikan dari Pemerintah Provinsi Riau.
Keadaan ini membuat personel Satuan Lalu Lintas Polresta Pekanbaru bersama pejabat di Pemerintahan Provinsi Riau turun. Mereka bersama-sama mengecek retakan tersebut.
Hasilnya, pejabat terkait menyatakan jembatan itu tidak perlu ditutup. Alasannya retakan itu tidak membahayakan sehingga jembatan masih patut dilalui kendaraan.
"Tidak membahayakan, sudah dicek tadi bersama Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau," kata Kepala Polresta Pekanbaru Komisaris Besar Jefri RP Siagian didampingi Kasat Lantas Komisaris Birgitta Atvina Wijayanti, Jumat siang, 8 September 2023.
Jefri menjelaskan, retakan itu terjadi di bagian luar. Retakan tidak sampai ke dalam atau inti bangunan jembatan sehingga aman dilalui kendaraan.
"Tidak ada yang mengkhawatirkan, masyarakat agar tetap tenang dan melaksanakan kegiatan seperti biasanya," jelas Jefri.
Â
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tidak Membahayakan
Sementara itu, Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan (PUPR-PKPP), M Arif Setiawan, menyatakan jembatan itu masih aman dilalui kendaraan.
"Baik itu kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat," jelas Arif.
Arif menjelaskan, pihaknya akan memperbaiki plesteran yang terlihat retak itu. Plesteran itu memang sudah lama dan bekas ukiran selembayung.
"Ukiran itu memang dilepaskan karena bisa membahayakan pengendara di bawah jembatan," jelas Arif.
Â
Advertisement