Tak Sempat Menjauh, Nelayan Tewas Usai Lempar Bom Ikan di Perairan Taman Nasional Taka Bonerate

Mirisnya kejadian tersebut sering terjadi dan masyarakat setempat terkesan menutupi kejadian itu.

oleh Fauzan diperbarui 08 Sep 2023, 19:55 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2023, 19:55 WIB
Ilustrasi Bom Ikan (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Bom Ikan (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Selayar - Panji (26), seorang nelayan tewas mengenaskan saat melaut di perairan Taka Gantarang, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada Rabu (6/8/2023). Dia tewas seketika sesaat setelah melempar bom ikan berdaya ledak tinggi. 

Informasi yang diterima Liputan6.com, warga Desa Tarupa itu melaut bersama rekannya bernama Dandi. Ia berangkat pagi hari ke wilayah perairan Taman Nasional Taka Bonerate itu dengan menggunakan kapal jolloro yang menjadi kapal induk dan sebuah sampan kecil. 

Setibanya di perairan Taka Gantarang, Panji lalu melemparkan bom ikan yang dibuat dengan jeriken 5 liter itu ke laut. Nahas, belum sempat ia menjauh, bom ikan itu meladak. 

Ledakan bom ikan yang cukup dahsyat itu membuat tubuh Panji terpental. Dandi pun berusaha mencari tubuh Panji namun tak berhasil ditemukan. 

Dandi kemudian memutuskan untuk pulang ke Desa Tarupa dan meminta bantuan warga untuk mencari jasad Panji. Namun sayang hingga hari ini, jasad nelayan itu tak berhasil ditemukan. 

Belakangan beredar kabar jika jasad Panji telah ditemukan dan dikebumikan di Pulau Tarupa. Korban ledakan bom ikan itu dimakamkan oleh warga sekitar tanpa sepengetahuan aparat setempat

Disorot Aktivis Lingkungan

Aktivis Lingkungan Selayar, Ibrahim Muchtar turut angkat bicara terkait kejadian tersebut. Dia menyebutkan bahwa insiden-insiden seperti itu sering terjadi dan selalu ditutupi oleh masyarakat setempat karena dianggap sebagai hal yang memalukan. 

"Ini bukan pertama kalinya, sudah sering terulang dan memakan korban jiwa. Mirisnya jika ada kejadian begini, oknum warga setempat kadang menganggap kejadian seperti ini adalah aib dan tidak mau terkespose keluar," jelas Ibrahim.

Aktivis yang juga tokoh pemuda di Selayar itu pun memberikan atensi khusus terkait ledakan bom ikan yang memakan korban jiwa tersebut. Dia aparat segera turun tangan dan melakukan investigasi mendalam. 

"Ini sudah sangat memprihatinkan. Bahkan warga dan keluarga mereka sampai-sampai menyembunyikan mayat korban, mereka sampai dikuburkan diam-diam. Ini sudah tidak manusiawi lagi terlepas dari aktivitas illegal fishing yang juga mereka lakukan," jelasnya. 

Dia juga berharap peristiwa ini menjadi pelajaran, khususnya yang masih menggunakan bahan peledak saat melaut. Agar kedepan tidak ada lagi korban jiwa. 

"Semoga penegak hukum agar secepatnya mengungkap kejadian sebenarnya karena informasi ada dua versi. Ada yang bilang hancur dan tidak ditemukan namun ada juga versi yang menyebut tidak terlalu hancur dan sempat dikuburkan," jelasnya.

Penjelasan Pihak Kepolisian

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Selayar Itu Nurman Matasa membenarkan ihwal kejadian tersebut. Dia mengatakan bahwa jasad Panji telah ditemukan pada Kamis (7/9/2023). 

"Mayatnya sudah ditemukan, dan sudah diserahkan kepada keluarga. Keluarganya sendiri yang jemput," kata Nurman kepada wartawan, Jumat (8/9/2023). 

Dia juga membeberkan bahwa korban ledakan bom ikan itu telah dimakamkan. Menurut Nurman, Panji langsung dimakamkan oleh pihak keluarga pada Kamis malam. 

"Sudah dimakamkan kemarin malam," ucapnya. 

 

Simak juga video pilihan berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya