Mengenal Sejarah dan Makna Baju Loreng TNI, Simbol Kebanggaan dan Dedikasi

Mendekati peringatan HUT TNI ke-78 pada tanggal 5 Oktober ini, mari kita kenali makna baju loreng para TNI.

oleh Putri Anastasia Bangalino Suryana diperbarui 05 Okt 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2023, 11:00 WIB
Aksi Defile Pasukan dalam HUT ke-77 TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma
Meski memiliki risiko yang tinggi, Panglima TNI berharap tak ada kesalahan sekecil apa pun yang dilakukan prajurit. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Baju loreng Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah salah satu simbol kebanggaan dan identitas yang paling dikenal dalam dunia militer Indonesia. Baju loreng ini memiliki sejarah panjang dan makna mendalam yang mencerminkan dedikasi TNI kepada negara dan rakyat.

Sejarah Baju Loreng TNI Sejarah baju loreng TNI dapat ditelusuri kembali hingga masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selama masa perang kemerdekaan, baju loreng menjadi pakaian yang dikenakan oleh pejuang-pejuang Indonesia dalam berbagai pertempuran melawan penjajah. Baju loreng ini tidak hanya menjadi seragam tempur, tetapi juga simbol perlawanan dan semangat kemerdekaan.

Menurut catatan sejarah, penggunaan baju loreng pertama kali muncul pada awal abad ke-19 oleh beberapa unit militer. Baju loreng diadopsi oleh Resimen Senapan ke-95 dan Resimen Senapan ke-60, sebagaimana disebutkan dalam buku "Bonaparte: 1769-1802" karya Patrice Gueniffey pada tahun 2015.

Penggunaan seragam ini menjadi relevan saat Perang Napoleon, digunakan oleh pasukan Inggris yang membawa Rifles Baker, senjata dengan bayonet. Mereka mengenakan jaket berwarna hijau, yang membedakan mereka dari resimen lain yang mengenakan jubah merah tua.

Penggunaan baju loreng ini kembali meningkat popularitasnya setelah Perang Dunia II sebagai strategi yang diperbarui. Meskipun demikian, saat ini, penggunaan seragam loreng atau kamuflase visual tidak lagi seberapa relevan.

Hal ini terkait dengan kemajuan teknologi yang memungkinkan musuh untuk mendeteksi kehadiran pasukan dengan lebih canggih, seperti menggunakan perangkat pendeteksi panas. Meskipun begitu, baju loreng tetap digunakan oleh banyak pasukan militer, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), sebagai bagian dari tradisi dan identitas mereka. 

 

Tiga Cabang TNI

Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki tiga cabang, dan masing-masing memiliki motif loreng yang berbeda untuk menyesuaikan dengan lingkungan di mana mereka bertugas. TNI Angkatan Darat (TNI AD) menggunakan corak yang cocok untuk hutan-hutan tropis Indonesia dengan paduan warna hijau, hitam, dan cokelat tua.

TNI Angkatan Udara (TNI AU) mengusung warna biru langit sesuai dengan moto mereka "Swa Bhuwana Paksa" yang berarti "Sayap Pelindung Tanah Airku." Sedangkan TNI Angkatan Laut (TNI AL) memiliki corak loreng yang mencerminkan tugas mereka sebagai pelindung garis depan laut Indonesia dengan perpaduan warna cokelat, hitam, dan abu-abu.

Dengan berbagai varian corak loreng ini, seragam militer bukan hanya menjadi identitas dan simbol kebanggaan, tetapi juga alat penting untuk keberhasilan operasi militer di berbagai medan dan kondisi. 

 

Makna Simbol Baju Loreng

Makna dan Simbolisme Baju Loreng TNI Baju loreng TNI memiliki makna dan simbolisme yang mendalam. Beberapa makna dan simbolisme yang terkandung di dalamnya adalah:

Patriotisme

Baju loreng TNI mencerminkan patriotisme dan loyalitas TNI kepada negara Indonesia. Mereka bersedia mengorbankan nyawa dan mengabdikan diri untuk melindungi kedaulatan dan keamanan negara.

Kebanggaan Nasional

Baju loreng adalah simbol kebanggaan nasional. Mereka mengingatkan kita akan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankannya.

Keragaman Budaya

Desain dan warna baju loreng mencerminkan kekayaan budaya Indonesia. Setiap cabang TNI memiliki varian baju loreng yang unik, mencerminkan keberagaman budaya di seluruh nusantara.

Kedisiplinan dan Profesionalisme

Baju loreng juga mencerminkan kedisiplinan dan profesionalisme anggota TNI. Mereka harus merawat dan memakai seragam ini dengan rapi dan hormat.

Pemersatu Bangsa

Baju loreng menjadi pemersatu bangsa, mengingatkan kita bahwa TNI adalah salah satu elemen penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.Penting untuk diingat bahwa baju loreng TNI bukan hanya seragam biasa, tetapi juga lambang identitas, kehormatan, dan tanggung jawab besar bagi setiap anggota TNI. Dalam setiap tindakan dan tugas mereka, baju loreng ini selalu menjadi pengingat akan dedikasi mereka kepada Indonesia dan rakyatnya. 

 

Filosofi Baju Loreng TNI

Baju loreng TNI juga mencerminkan beberapa filosofi dan strategi yang membedakan TNI dengan pasukan militer luar negeri. Beberapa perbedaan kunci adalah:

Gotong Royong dan Semangat Bersama

Salah satu filosofi yang sangat kuat dalam TNI adalah "gotong royong," yang berarti kerja sama dan solidaritas antara sesama anggota TNI serta dengan rakyat. TNI dikenal dengan semangat kebersamaan yang tinggi, di mana para prajurit bekerja bersama dalam semua situasi. Ini adalah filosofi yang membedakan TNI dengan banyak pasukan militer luar negeri yang lebih terfokus pada aspek individualisme dan hierarki yang lebih ketat.

Fokus pada Pertahanan Dalam Negeri

TNI memiliki fokus kuat pada pertahanan dalam negeri dan menjaga kedaulatan negara. Filosofi TNI adalah untuk melindungi dan mengamankan Indonesia dari ancaman internal dan eksternal. Sementara banyak pasukan militer luar negeri memiliki peran yang lebih besar dalam operasi militer internasional atau pertahanan asing, TNI lebih berorientasi pada pertahanan dalam negeri dan peran dalam pembangunan nasional.

Kedekatan dengan Rakyat

TNI dikenal dengan kedekatan dan keterlibatan aktif dalam kehidupan masyarakat. Mereka sering terlibat dalam operasi bantuan kemanusiaan, pembangunan infrastruktur, dan program-program sosial. Ini mencerminkan konsep "tentara rakyat" di mana TNI adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia.

Budaya dan Identitas Lokal

Baju loreng TNI mencerminkan kekayaan budaya dan identitas lokal di Indonesia. Setiap cabang TNI memiliki varian baju loreng yang mencerminkan karakteristik dan tradisi budaya daerahnya. Ini menciptakan ikatan yang kuat antara TNI dan masyarakat setempat.

Pemahaman akan Kebutuhan Unik Nusantara

TNI memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan unik Indonesia sebagai negara kepulauan dengan beragam tantangan geografis dan sosial. Mereka mengembangkan strategi dan taktik yang sesuai dengan lingkungan geografis Indonesia yang melibatkan ribuan pulau dan perbatasan yang panjang.

Keberhasilan TNI dalam menggabungkan filosofi-filosofi ini dengan strategi pertahanan yang sesuai untuk Indonesia adalah salah satu hal yang membedakan mereka dengan banyak pasukan militer luar negeri yang menghadapi tantangan dan konteks yang berbeda. TNI berperan sebagai alat pertahanan yang tidak hanya melindungi negara tetapi juga berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Infografis Keturunan PKI Bisa Ikut Seleksi Prajurit TNI. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Keturunan PKI Bisa Ikut Seleksi Prajurit TNI. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya