Liputan6.com, Yogyakarta - Lima mahasiswa UGM membuat Automatic Comfort Jacket atau ACO Jaket yaitu jaket yang dapat mengatur suhu secara otomatis menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan sekitar. Ketua tim pengembang ACO Jaket, Wahyu Agong Nugroho Jati menjelaskan ACO Jaket dengan teknologi pendingin yang menggunakan cooling fan dan penghangat tubuh menggunakan heating pad dengan sistem penghangat dan pendingin yang dapat bekerja secara otomatis berdasar parameter suhu sesuai keinginan dan suhu ruang sekitar.
“Pengguna bisa mengatur batas suhu yang diinginkan saat memakai jaket,”terangnya.
Produk ACO Jacket tercipta melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karya Inovatif (PKM-KI) yang mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud Ristek dan lolos melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2023 di Bandung pada akhir November mendatang. Perancang produk ACO Jacket yaitu Wahyu Agong Nugroho Jati (Teknologi Rekayasa Mesin) dan beranggotakan Yogi Ilham Ruswara (Teknologi Rekayasa Mesin), Genesis Junior Sumlang (Teknologi Rekayasa Elektro), Linthang Cahya Wijaya (Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil), serta Melani Putri Pratama (Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak) di bawah bimbingan Ma’un Budiyanto.
Advertisement
Baca Juga
Wahyu menjelaskan Jaket ACO memanfaatkan cooling fan atau kipas pendingin untuk mempercepat penyerapan radiasi panas ke udara luar dengan mensirkulasikan udara antara bagian luar dengan dalam. Melalui sistem pendingin ini suhu bisa dijaga agar tidak berlebihan dan mencegah terjadinya overheat.
Sementara untuk sistem penghangat menggunakan heating pad atau komponen elektronis berupa bantalan yang terdapat koil pemanas saat dialiri listrik bertegangan 5 Volt DC yang aman bagi tubuh.
“Range suhu bisa diatur pengguna, saat suhu sekitar yang terdeteksi oleh Thermostat Temperature Sensor melebihi range suhu yang telah diatur, maka Cooling Fan akan aktif untuk menurunkan suhu didalam jaket. Dalam keadaan sebaliknya jika suhu sekitar kurang dari range suhu yang telah diatur, maka Heater Pad Electric akan aktif untuk menghangatkan tubuh pengguna jaket,” paparnya.
Sementara Yogi mengatakan untuk mendeteksi suhu sekitar, ACO Jaket menggunakan empat buah sensor LDR. Empat pin sensor tersebut akan timbul atau keluar dari jaket sehingga pendeteksian suhu dapat lebih maksimal.
“Media penghangat diletakkan p ada bagian perut dan punggung pengguna untuk memberikan ther mal comfort secara maksimal,”katanya.
Tampilan ACO Jaket menjadi lebih keren karena menggunakan bahan kain lapisan terluar Pum a Scott. Pada lapisan terdalam kain menyelimuti case elektro nis yang dapat dilepas untuk proses perbaikan dan dicuci. Dengan begitu, rangkaian elektronis tetap aman saat jaket dicuci.
Genesis Junior Sumlang menambahkan ide pembuatan ACO Jacket ini dari cuaca yang tidak menentu dan peningkatan suhu di Indonesia. Kondisi inilah membuat, mereka mengembangkan jaket dengan sistem pendingin dan penghangat otomatis.
“Kami berusaha mengembangkan jaket yang sering dipakai oleh kebanyakan orang sebagai pakaian sekunder dapat lebih nyaman dengan sistem penyesuaian suhu. ACO Jaket hadir dengan menambahkan fitur penghangat dan pendingin pada jaket sehingga mudah digunakan dan menjadi pelindung tubuh manusia,” urainya.
Selain memiliki beberapa ukuran Jaket juga memiliki beberapa lapisan. Lapisan terluar akan tahan terhadap percikan air sehingga aman untuk rangkaian elektrisnya. Sedangkan bagian dalam jaket terdapat beberapa saku berfungsi untuk tempat penghangat dan pada bagian belakang terdapat kipas yang sudah terintegrasi pada jaket.
Beberapa komponen yang tertanam di dalam jaket ada lapisan busa sehingga pengguna tetap merasa nyaman ketika menggunakan jaket tersebut.