Jadi Ruang Kreatif, Perpus Bengkulu Selatan Bukan Cuma Tempat Pinjam Buku

Bukan cuma tempa meminjam buku, perpustakaan umum daerah Bengkulu Selatan harus jadi medium lahirnya kreativitas dan produktivitas.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 15 Des 2023, 05:39 WIB
Diterbitkan 15 Des 2023, 05:39 WIB
Perpus Bengkulu Selatan
Bangunan gedung fasilitas layanan perpustakaan umum daerah Bengkulu Selatan. (Liputan6.com/ Dok Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Pemanfaatan perpustakaan secara masif akan berdampak pada kualitas pemikiran masyarakat yang semakin baik. Upaya tersebut dilakukan Pemprov Bengkulu dengan menghadirkan program satu desa satu perpustakaan. Hal itu diutarakan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, saat meresmikan gedung fasilitas layanan perpustakaan umum daerah Bengkulu Selatan, Kamis (14/12/2023).

Rohidin mengatakan, literasi jangan hanya dilihat sebagai membaca dan menulis saja tetapi juga sebagai kemampuan menganalisa, mengambil kesimpulan, membandingkan, sehingga dapat mengubah sikap dan perilaku seseorang.

Kehadiran perpustakaan menurut Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi dapat memberikan lifeskill serta motivasi yang sangat bermanfaat bagi yang ingin mengembangkan diri.

"Masyarakat dapat memanfaatkan berbagai informasi yang disediakan di perpustakaan baik dalam bentuk tercetak maupun digital," ujar Gusnan Mulyadi.

Keberadaan perpustakaan merupakan jawaban dalam mendukung aktivitas masyarakat mengubah hidupnya. Dan bukan hanya sebagai tempat meminjam buku. Perpustakaan yang megah di Bengkulu Selatan harus jadi medium yang mendorong lahirnya kreativitas dan produktivitas masyarakat.

"Masyarakat harus mempunyai literasi yang kuat dan budaya gemar membaca karena hal itu merupakan investasi yang perlu disiapkan," tambah Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar.

Oleh karena itu, Adin menegaskan, perpustakaan sebagai ruang publik diharapkan dapat meningkatkan keterampilan hidup dan berbagi pengalaman. Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi sosial (TPBIS) dapat terjadi jika masyarakat sadar dan itu dapat terjadi melalui membaca.

 

 

Perpus Harus Sesuai Standar

Sementara itu, pada sesi gelar wicara (talkshow) disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Makrifatul Ilmi KH Abdullah Munir, aktivitas membaca merupakan kebiasaan yang baik dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Ajarkan sedari dini membaca agar kelak mereka menjadi orang yang berhasil.

"Naiknya indeks literasi masyarakat menjadi tanggung jawab bersama untuk membangun negeri ini," katanya.

Senada dengan pernyataan Abdullah Munir, Pustakawan Utama Perpusnas Deni Kurnaedi mengatakan pembudayaan kegermaran membaca di lingkup keluarga adalah dengan memberikan contoh kepada anak-anak.

Rekreasi atau mengisi waktu luang dengan mengunjungi perpustakaan. Oleh karena itu perpustakaan harus sesuai standar agar dapat melayani masyarakat dengan baik.

Manfaat membaca diakui langsung oleh penulis muda berbakat Latifah Khairun Nisa. Sudah empat karya tulis berhasil ia hasilkan akibat dari kebiasaan membaca yang kemudian dimanifestasikan ke dalam bentuk tulisan novel.

"Dari membaca bisa mendapatkan wawasan yang luas, karena membaca adalah jendela dunia. Sebagai generasi muda harus mempunyai wawasan yang luas," pungkas Latifah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya