Â
Liputan6.com, Tabanan - Bali masih menjadi salah satu destinasi wisata favorit untuk menghabiskan momen liburan Natal dan Tahun Baru 2024. Bukan tanpa sebab, selain budayanya yang adiluhung, Bali juga punya beragam destinasi wisata istimewa, salah satunya Alas Kedaton. Berlokasi di wilayah Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Alas Kedaton menjadi tempa tinggal bagi ribuan monyet liar.
Perwakilan Kordinator Lapangan Obyek Wisata Alas Kedaton, Gusti Bayu Suryawan (60) mengaku, di momen liburan Natal dan Tahun Baru 2024, lonjakan pengunjung belum terihat. Bahkan dirinya mengatakan, tingkat kunjungan sampai H-4 Hari Raya Natal masih sangat rendah.
Advertisement
"Dari 1 minggu lalu tingkat kunjungan baru 80-100 orang didominasi wisatawan asing. Harapan kita dengan informasi yang kita liat dari media dengan peningkatan penumpang pesawat, tingkat kunjungan di sini juga meningkat," kata dia kepada Liputan6.com di Tabanan, Jumat (22/12/2023).
Menurutnya, dengan informasi yang ia terima tentang melonjaknya jumlah penumpang yang turun melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali ia memprediksi obyek wisata Alas Kedaton akan kecipratan rezeki kedatangan wisatawan.Â
Â
Ribuan Monyet
Gusti Bayu menjelaskan, meski sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19 lalu, sejak Mei 2023 obyek wisata Alas Kedaton sudah mulai mengalami peningkatan kunjungan. Meskipun ia menyebut belum kembali sempurna seperti jumlah ketika sebelum Covid-19 ada.
"Harapan kita pengunjung lebih banyak ke sini, kita prediksi kita pas libura Natal sampai tahun baru mencapai 500-700 pengunjung. Itu angka pengunjung kami sebelum Covid-19 semoga momentun Nataru ini menjadi pemantik kedatangan wisatawan," ujar dia.
Ia menjelaskan pihaknya mengelola obyek wisata dengan jumlah puluhan ribu monyet itu sempat kewalahan ketika masa pandemi Covid-19, sehingga pada masa libur Nataru ini pihak berharap banyak wisatawan hadir ke tempatnya.
Â
Advertisement
Prediksi Tingkat Kunjungan Meningkat
Bahkan, dalam 1 bulan sebelum masa Covid-19 pihaknya bisa mendapatkan dana masuk dari kunjungan wisatawan Rp100 hingga Rp120 juta dengan Rp60 juta untuk biaya operasional sudah dengan biaya pakan untuk monyet-monyet di Alas Kedaton.Â
 "Kita harus asumsikan per hari harus bisa mendapatkan Rp2 juta untuk bisa memenuhi operasional Alas Kedaton. Untuk biaya pakan seperti ketela rambat, pisang dan jagung, selain itu juga ada karyawan yang harus kita gaji," ungkap dia.
Ia juga berharap dengan momentum libur Nataru tersebut bisa mendatangkan banyak wisatawan ke obyek wisata tersebut. Hal tersebut, juga diharapkan untuk kembali membangkitkan UMKM-UMKM yang berada di area Alas Kedaton.
"UMKM sementara banyak yang tutup, tapi masih ada. Hanya saja kita menerapkan sistem antri, dulu semua warung aktif sekarang sistem bergilir. Semoga semakin banyak pengunjung pada libur Nataru ini," pungkas Gusti Bagus.