Cak Imin Deteksi Proyek Mercusuar Tapi Tak Menyentuh Kehidupan Rakyat

Banyak proyek mercusuar tanpa kajian yang komprehensif sehingga berubah di tengah jalan, misalnya IKN yang dijanjikan tak membebani APBN ternyata malah menelan puluhan triliun APBN.

oleh Felek Wahyu diperbarui 24 Des 2023, 21:25 WIB
Diterbitkan 24 Des 2023, 21:25 WIB
Amin jati diri
Suasana peserta Kalibrasi pikiran pasangan Anies-Muhaimin dengan para mahasiswa dari Jateng dan DIY di GOR Jatidiri Semarang. Foto: liputan6.com/felek wahyu 

Liputan6.com, Semarang - Di depan para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jateng dan DIY, calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyoroti pengelolaan anggaran yang terjadi dalam kabinet pemerintahan.  Pengelolaan terkesan ugal-ugalan dan tak melalui kajian yang komprehensif.

Menurut Muhaimin Iskandar ada proyek ambisius yang berpotensi menguras uang rakyat, akan tetapi kenyataannya tidak menyentuh kepentingan rakyat Indonesia. 

"Keadaan ini stag karena ada proyek-proyek ambisius menguras uang rakyat tapi sebenarnya tidak menyentuh keadaan rakyat," kata Cak Imin saat berbicara dalam acara diskusi dan kalibrasi pikiran yang dihadiri puluhan ribu BEM Jateng-DIY di lapangan indoor GOR Jatidiri Semarang, Minggu (24/12/23). 

Muhaimin Iskandar juga berkata kondisi yang stagnan juga disebabkan adanya pemain bisnis merangkap jadi pembuat aturan yang rumit ini.

"Pemerintah saat ini menggaungkan revolusi mental. Saya bersama SBY 10 tahun bersama Jokowi 10 tahun. Selalu yang dibicarakan bonus demografi, bonus demografi, bonus demografi, tapi kita tidak pernah ada aksi nyata,"  kata Gus Muhaimin. 

Tidak ada yang menagih janji kampanye yang tak diwujudkan. Nawacita tidak terwujud tapi semua diam saja. Menurut cak Imin banyak hal yang tiba-tiba berubah seperti tanpa perencanaan.

Dalam acara diskusi dan kalibrasi di GOR Jatidiri juga dihadiri capres nomor urut satu Anies Baswedan, akademisi Rocky Gerung, dokter bedah syaraf Prof Zainal Muttaqin dan perwakilan parpol Koalisi Perubahan. Prof Zainal Muttaqin adalah Guru Besar Kedokteran Universitas Diponegoro yang diberhentikan dari Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Kota Semarang setelah kerap mengkritisi Undang-Undang Kesehatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya