Liputan6.com, Jakarta - Gunung Marapi mengalami erupsi kembali pada Senin (25/12/2023), pukul 06.26 WIB. Berdasarkan laporan Magma ESDM, tinggi kolom letusan Gunung Marapi teramati sekitar 800 meter di atas puncak, atau sekitar 3.691 dari atas permukaan laut.Â
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung," tulis situs Magma ESDM.Â
Baca Juga
Wisatawan dan masyarakat sekitar dilarang mendekati Gunung Marapi pada radius 3 kilometer dari puncak/kawah.
Advertisement
Bandara Sempat Ditutup
Sebelumnya, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, sempat ditutup pada Jumat (22/12/2023) silam. Penutupan dilakukan akibat dampak erupsi Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam.
Kasi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Minangkabau, Yudha Nugraha mengatakan wilayah BIM terdampak abu vulkanik hari ini.
 "Iya dari hasil rapat bersama otoritas bandara dan pihak terkait BIM ditutup sementara, karena abu vulkanik membahayakan mesin pesawat," katanya, Jumat (22/12/2023).
Ia menyampaikan pemantauan abu vulkanik dilakukan dari pukul 15.00 WIB. Penutupan bandara ini termasuk untuk kedatangan keberangkatan pesawat.
"Kami memantau per jam, untuk sementara ditutup sampai pukul 22.00 WIB," jelasnya.
Pihaknya memantau menggunakan citra satelit, pola pergerakan angin. Angin berembus dari timut laut sampai utara.
"Kecepatan angin 18 kilo meter per jam," ujar Yudha.
Diketahui erupsi marapi terjadi sejak 3 Desember 2023, hingga hari ini erupsi atau letusan masih terjadi.
Â
Advertisement