Ada Impor Beras, Cadangan Pangan Jabar Aman Hingga Akhir Tahun 2023

Cadangan pangan di Provinsi Jawa Barat (Jabar) disebutkan aman hingga penghujung tahun 2023 meski terdapat hari raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2023/2024).

oleh Arie Nugraha diperbarui 26 Des 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 26 Des 2023, 10:00 WIB
5000 Ton Beras Impor Asal Vietnam Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok
Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mendatangkan 5.000 ton beras impor asal Vietnam guna menambah cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digunakan untuk operasi pasar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bandung - Cadangan pangan di Provinsi Jawa Barat (Jabar) disebutkan aman hingga pengujung tahun 2023 meski terdapat hari raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2023/2024).

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengimbau kepada seluruh kelompok masyarakat agar tidak khawatir dengan ketersediaan pangan terutama beras karena tengah datang beras impor Vietnam.

"Cadangan pangan akhir tahun, Insyaallah aman karena kita kedatangan dan masih berlangsung beras impor di Patimban sebanyak 35 ribu ton. Jadi total untuk sampai akhir tahun ini 50 ribu ton, tapi tahun depan akan datang lagi," ujar Bey dalam siaran medianya, Bandung, Jumat, 22 Desember 2023.

Bey mengaku untuk komoditas pangan lainnya disebut tidak kekurangan ketersediaannya. Misalnya untuk komoditas cabai, beberapa waktu lalu masih terjadi panen raya untuk salah satu pangan indikator terjadinya inflasi ini.

Bey juga mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jabar terus berupaya mengendalikan inflasi sekaligus menjaga stabilitas harga pangan. Panen beberapa komoditas di berbagai daerah pun sedang berlangsung.

"Komoditas lain aman. Ada panen beras, panen seperti itu, dengan harga yang baik, tidak tinggi. Jadi kita juga selain menjaga ketersediaan barang pokok, kami juga menjaga harga-harga supaya tidak terjadi inflasi," kata Bey.

Harga Cabai

Pada awal Desember 2023, Harga cabai tanjung dan rawit merah masing-masing dijual Rp120 ribu per kilogramnya oleh pedagang di pasar tradisional Kota Bandung.

Menurut pedagang di Pasar Kosambi Kota Bandung, Reni, harga jual saat ini meningkat Rp20 ribu-Rp40 ribu dari harga sebelum mendekati hari raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Kemarin kan waktu cabai tanjung Rp80 ribu, rawit merah Rp100 ribu. Sekarang cabai tanjung besar sudah Rp120 ribu sama kayak rawit merah Rp120 ribu per kilonya. Tiap hari naik terus adalah kalau cabai tanjung naiknya sudah empat harian (lalu). Kalau rawit merah udah ada dua mingguan lebih kayaknya," ujar Reni, Bandung, Jumat, 8 Desember 2023.

Reni mengatakan selain cabai, komoditas lain yang ikut terkerek harganya adalah tomat. Harga jual tomat tiga hari sebelumnya dijual Rp12 ribu per kilogramnya, saat ini dijual Rp18 ribu per kilogramnya.

Reni menambahkan harga jagung mentah yang dijual olehnya kemungkinan besar akan naik harganya. Untuk harga jual jagung sekarang yaitu Rp15 ribu per kilogram.

"Perkiraan harga terus naik hingga nanti sampai akhir tahun atau sampai tahun baru 2024," kata Reni.

Hal serupa terjadi di harga ayam potong. Pedagang ayam potong di Pasar Kosambi, Erwin, menyebutkan kenaikan harga kelipatan Rp2 ribu per kilogram terus terjadi setiap harinya.

Erwin menjelaskan harga ayam potong per kilogram dijual Rp34 ribu, saat ini djual Rp37 ribu atau naik Rp3 ribu per kilogram.

"Sudah lima hari kebelakang ini terus naik harganya. Kalau stoknya mah biasa ada saja. Cuman pembeli mengeluh karena harganya naik, itu mah biasa kalau naik ngeluh karena kondisi ekonomi sekarang," jelas Erwin.

Erwin menyebutkan kenaikan harga jual ayam potong ini selalu terjadi menjelang tahun baru. Kenaikan harga jual akan bertahan sepekan awal bulan Januari tahun baru.

Harga Gula Naik

Menjelang hari raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 harga gula dan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Kota Bandung mulai bergerak naik.

Sebelumnya pedagang kelontong di Pasar Kosambi Bandung, Entis, mengatakan kenaikan harga gula sudah dimulai pada bulan lalu di kisaran Rp2 ribu-Rp2.500 per kilogramnya.

"Sekarang harganya itu sudah mulai naik Rp17 ribu per kilo. Tadinya dari Rp15 ribu-Rp15.500 sekarang jadi Rp17 ribu yang biasa hampir naik Rp2 ribu-Rp2.500. Sejak dalam sebulan kemarin lah, stok sendiri kalau yang biasa, aman kalau yang merek-merek kayak gulaku gitu ya agak susah sekarang ini," ujar Entis, Bandung, Kamis, 7 Desember 2023.

Entis menyayangkan kenaikan harga gula terlalu besar menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Biasanya kata Entis, kenaikan harga gula ini di kisaran Rp50-Rp100 per kilogramnya.

Adanya kenaikan harga gula ini membuat Entis harus mengurangi belanja dari awalnya hingga lima karung menjadi dua karung. Diakui Entis ketersediaan gula mencukupi tapi mengalami lonjakan harga.

"Bukan gula saja, telur juga naik harganya. Awalnya dijual Rp25 ribu-Rp26 ribu per kilogram sekarang Rp28 ribu. Minyak goreng harganya masih standar nggak begitu naik, kita masih jual Rp14 ribu-Rp15 ribu.

Sedangkan pedagang telur di pasar yang sama, Eeng, mengakui adanya kenaikan harga jual untuk komoditas telur.

Meski ucap Eeng, harganya hanya naik di kisaran Rp2 ribu-Rp3 ribu per kilogramnya. Eeng menjelaskan kenaikan harga telur menjelang Natal dan tahun baru bisa menyampai Rp33 ribu per kilogramnya.

"Sekarang masih Rp28.500 per kilo untuk harga normalnya Rp26 ribu. Kualitasnya sedang hingga bagus kalau kualitas yang di bawahnya paling dijual Rp24 ribu, sekarang dijual Rp26 ribu," jelas Eeng.

Eeng menambahkan untuk harga jual telur kampung terjadi kenaikan dari Rp3 ribu menjadi Rp3.500 per butir.

Adanya kenaikan harga beberapa komoditas menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Eeng tetap menyiapkan 1,5 kuintal telur seperti sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya