Liputan6.com, Yogyakarta - Kreator manga Captain Tsubasa, Yoichi Takahashi menyatakan bakal mengakhiri cerita manga sepak bola itu pada April 2024 mendatang. Ia menegaskan bakal pensiun setelah 43 tahun perjalanan kariernya sebagai mangaka.
Alasan kesehatannya yang memburuk serta dan perubahan kondisi industri manga menjadi sebab Yoichi Takahashi ingin segera mengakhiri kisah Captain Tsubasa.
Yoichi Takahashi mulai menulis komik strip tentang anak ajaib sepak bola berusia 11 tahun Tsubasa Ozora pada 1981. Komik tersebut terus berkembang menjadi sukses bahkan di pasar global. Lebih dari itu, komik Captain Tsubasa diakui menginspirasi pemain-pemain kenamaan dunia seperti Lionel Messi dan Andres Iniesta.
Advertisement
Baca Juga
Di sejumlah negara, Tsubasa dikenal sebagai "Holly e Benji" di Italia dan "Super Campeones" di Amerika Latin yang berbahasa Spanyol. Banyaknya penggemar Tsubasa membuat sejumlah platform tertarik untuk membesutnya menjadi film animasi, video game, dan bahkan patung di kampung halaman Takahashi di timur Tokyo.
“Itu bukan keputusan yang mudah dan mungkin membuat mereka yang menikmati membaca Kapten Tsubasa kecewa dan sedih, tapi saya harap Anda memahami keputusan saya,” kata Takahashi dalam surat kepada pembaca.
Takahashi berharap karakter tersebut akan tetap hidup dalam beberapa bentuk dan bermaksud menyusun ide yang dapat digunakan untuk adaptasi di masa depan.
Lebih dari 100 negara diyakini telah menonton serial ini dan ceritanya telah terjual lebih dari 70 juta kopi dalam bentuk buku di Jepang, dan lebih dari 10 juta di luar negeri.
Takahashi juga menjabat sebagai direktur pelaksana klub sepak bola nyata yang bermain di kasta kelima Jepang. Klub ini berganti nama menjadi Nankatsu SC yang diambil dari nama tim sekolah fiksi Kapten Tsubasa. Nama itu berubah ketika Takahashi bergabung.
Cerita di balik pembuatan Tsubasa ini ternyata Takahashi kecanduan sepak bola setelah menonton Piala Dunia 1978 di televisi. Dia menciptakan Kapten Tsubasa dengan tujuan membantu mempopulerkan olahraga ini di Jepang, yang saat itu belum memiliki liga profesional.
“Saya tidak menyangka orang-orang di seluruh dunia akan melihatnya,” ujarnya suatu waktu dalam wawancara bersama AFP.
(Taufiq Syarifudin)