Liputan6.com, Medan Gempabumi berkekuatan Magnitudo 5.0 terjadi di wilayah lepas pantai sebelah barat Pulau Nias, Selasa (9/1/2024) pukul 11.45 WIB. Gempa terjadi pada kedalaman dangkal 10 Kilometer (Km) bagian luar zona subduksi Sumatera.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, titik pusat gempa berada di 173 Km arah Barat Daya Pulau Nias. Titik koordinat gempa berada di 0.17 derajat Lintang Utara (LU) dan 96.58 derajat Bujur Timur (BT) atau pada Koordinat: 0.17° LU - 96.58° BT.
BMKG juga melaporkan gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami. Belum ada informasi mengenai kerusakan yang timbul akibat gempa ini, tetapi getaran gempa cukup membuat perabotan hampir jatuh.
Advertisement
Baca Juga
"Beberapa masyarakat merasakan getaran sekitar II - III MMI atau goncangan dirasakan hampir seluruh wilayah Pulau Nias," kata Seismologist on duty Pusat Regional BMKG Wilayah I, Wenny Sinuraya.
Dijelaskannya, gempa Nias pada siang hari ini terjadi pada kedalaman yang dangkal, yaitu 10 Km dan di luar batas trench, sehingga bisa dikaitkan dengan aktivitas tektonik dari zona outer-rise subduksi Sumatera.
"Secara seismisitas, distribusi gempa bumi di wilayah Nias umumnya dibangkitkan karena adanya pertemuan lempeng tektonik oseanik Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng kontinen Eurasia dengan laju geser 5-6 cm/tahun. Tetapi gempa siang hari ini terjadi di luar batas lempeng atau di dalam lempeng tersebut," jelasnya.
Tipe Gempa
Diterangkanya, pada sistem tektonik Sumatera, gempabumi Nias merupakan tipe gempa outer-rise yang terjadi di luar batas trench atau di dalam interior lempeng oseanik dari Indo-Australia yang berada di sebelah Barat Nias.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault," Wenny menerangkan.
Secara historis, Koordinator Geofisika Wilayah I, Lewi Ristiyono menjelaskan, beberapa kejadian gempabumi outer-rise sangat signifikan dan berpotensi merusak pernah terjadi pada tahun 2021 di sebelah barat Nias.
Sejauh ini, monitoring yang dilakukan BMKG Wilayah I belum menemukan informasi gempa susulan dari gempa Nias yang barusan terjadi. Lebih lanjut, Lewi mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dan panik dalam menanggapi informasi yang tidak benar dan berlebihan.
Gempa yang terjadi barusan tidak diikuti fenomena tsunami dan gempa susulan hingga pada pagi menjelang siang ini, serta tidak ada laporan kerusakan. Masyarakat diminta bisa memahami kondisi kegempaan di darah tempat tinggal.
"Selalu waspada dan tetap mengikuti informasi resmi terkait gempa bumi dari media sosial BMKG dan kanal-kanal berita yang valid," imbaunya.
Advertisement
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi.
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.