Liputan6.com, Medan Sebanyak 841 gempabumi mengguncang wilayah Sumatera Utara (Sumut) sepanjang 2023. Hal ini berdasarkan catatan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I yang disampaikan ke publik pada Kamis, 4 Januari 2024.
Kepala BBMKG Wilayah I, Hendro Nugroho mengatakan, dari 841 gempabumi yang mengguncang wilayah Sumut tersebut, terbanyak terjadi pada Agustus 2023 dengan total 160 gempabumi.
"Wilayah yang terbanyak dilanda gempabumi adalah Tarutung dengan 93 kejadian. Gempabumi di Tarutung berasosiasi dengan aktivitas tektonik patahan aktif Sumatera, yakni sesar Renun," kata Hendro di Medan.
Advertisement
Baca Juga
Dijelaskannya, secara umum wilayah Sumut memiliki aktivitas kegempaan yang umumnya memiliki magnitudo di bawah 4, dengan kedalaman dangkal di bawah 60 Km, dan mayoritas lokasi gempabumi terjadi di darat.
"Hal itu menunjukkan tingginya tingkat seismisitas pada segmen-segmen sesar aktif Sumatera," jelasnya.
Kepada masyarakat, diimbau untuk mencari atau mendapatkan informasi parameter gempabumi secara resmi dan terkini yang dikeluarkan BMKG. Baik melalui website dan aplikasi resmi BMKG.
"Selain itu, ada juga info grafis melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, yaitu media sosial, Instagram dan Twitter," imbaunya.
Gempabumi Signifikan
Koordinator Geofisika BBMKG Wilayah I, Lewi Ristiyono menerangkan, sepanjang 2023, BBMKG Wilayah I telah merekam sebanyak 2.019 kejadian gempabumi yang tersebar di wilayah Aceh dan Sumut.
Jumlah gempa itu meningkat 6 persen dibandingkan 2022, dan meningkat 1 persen dari tahun 2021. Bahkan dibandingkan 2020, jumlah gempa bumi itu meningkat signifikan sebesar 50 persen.
"Jumlah gempabumi tertinggi di 2023 terjadi pada bulan Agustus, yaitu sebanyak 242 kejadian,” terangnya.
Dikatakannya, mayoritas kejadian gempa bumi pada 2023 memiliki magnitudo di bawah 4 dengan kedalaman dangkal di bawah 60 Km, dan lokasi gempabumi dominan terjadi di darat. Hal itu menunjukkan tingginya tingkat seismisitas pada segmen-segmen sesar aktif Sumatera.
Sepanjang 2023, tercatat 57 kejadian gempabumi yang dirasakan di wilayah Aceh dan Sumut. Dari 57 kejadian gempabumi dirasakan, terdapat 11 kejadian gempabumi yang dapat dikategorikan sebagai gempabumi signifikan dengan.
"Skala Modified Mercalli Intensity atau MMI di atas magnitudo 4, dan bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah," terangnya.
Advertisement
11 Kejadian Gempabumi Signifikan
Berikut 11 kejadian gempabumi signifikan
- Gempabumi Magnitudo 6.2 Aceh Singkil 16 Januari 2023 05:30 WIB
- Gempabumi Magnitudo 4.1 Panyabungan 18 Februari 2023 11:30 WIB
- Gempabumi Magnitudo 5.2 Aceh Singkil 11 Maret 2023 11:03 WIB
- Gempabumi Magnitudo 6.4 Padang Sidempuan 3 April 2023 21:59 WIB
- Gempabumi Magnitudo 3.2 Tarutung 13 April 2023 19:45 WIB
- Gempabumi Magnitudo 4.9 Padang Sidempuan 15 April 2023 11:39 WIB
- Gempabumi Magnitudo 4.7 Kaban Jahe 27 April 2023 21:56 WIB
- Gempabumi Magnitudo 4.4 Tarutung 27 Juni 2023 06:58 WIB
- Gempabumi Magnitudo 5.5 Banda Aceh 9 Juli 2023 21:09 WIB
- Gempabumi Magnitudo 5.1 Nias 22 Oktober 2023 21:23 WIB
- Gempabumi Magnitudo 6.3 Aceh Selatan 30 Desember 2023 12:19 WIB
Pelepasan Stress Seismik
Senior Seismologist, Chichi Nurhafizah menambahkan, studi lanjutan yang dilakukan BBMKG Wilayah I memetakan pelepasan stress seismik yang rendah akibat sering terjadinya gempabumi di wilayah Aceh Tengah, Tapak Tuan, dan Tarutung, serta menandakan batuan cukup rapuh sehingga stress mudah dilepas (rendah).
"Hal itu dipengaruhi oleh aktivitas dari sesar Aceh Tengah di wilayah Aceh Tengah, Sesar Batee di Tapak Tuan dan Sesar Toru di Tarutung," terangnya.
Disebutkan Chichi, ketiga sesar tersebut sangat aktif dengan laju geser 2 cm pertahun pada arah dekstral atau menganan. Salah satu gempa merusak telah terjadi yaitu pada 2022 di Tarutung dengan magnitudo 6.
Sedangkan, wilayah yang memiliki stress tinggi terdapat pada daerah Takengon dengan Sesar Tripa, wilayah Humbahas dan sekitarnya dengan Sesar Renun, dan Tapanuli Selatan dengan sesar Angkola yang diakibatkan akumulasi stress yang tertahan pada batuan karena aktivitas gempa yang cukup jarang terjadi.
"Hal tersebut harus diwaspadai, karena pelepasan energi seismik bisa terjadi kapan saja. Contohnya, potensi magnitudo di Sesar Tripa, di sekitar wilayah Humbahas mencapai magnitudo 7 sehingga perlu diwaspadai karena sebaran gempabumi yang sedikit," tandasnya.
Advertisement
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.