Investasi Harus Maksimal, Jawa Barat Ditargetkan Pusat Raih Rp250 Triliun

Besaran investasi Jabar sekitar Rp247 triliun-Rp250 triliun yang bakal menjadi target dari nasional.

oleh Arie Nugraha diperbarui 01 Feb 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2024, 19:00 WIB
Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Taufiq
Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Taufiq BS menghadiri BEJA (Bewara Jawa Barat) Vol.II dengan tema 'West Java Investment Report 2023 and Economic Outlook 2024' di Aula Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (30/1/2024).(sumber foto: Biro Adpim Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat ditargetkan oleh Pemerintah RI agar meningkatkan sejumlah investasi dibandingkan pada periode enam tahun lalu.

Menurut Penjabat (PJ) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Taufiq Budi Santoso, salah satu siasat meningkatkan investasi ini yakni dengan menyajikan iklim yang kondusif bagi investor. 

"Sebagaimana yang diperintahkan oleh pemerintah pusat bahwa kita ditargetkan untuk meningkatkan investasi di Jawa Barat menjadi antara Rp247-Rp250 triliun ya. Jadi kalau kita lihat bahwa investasi itu menjadi penting untuk kita dorong dan kita fasilitasi dan disiapkan iklim yang kondusif," ujar Taufiq, Bandung, Selasa, 30 Januari 2024.

Taufiq menambahkan investasi menjadi bagian penting dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di wilayah Jawa Barat. 

Alasannya, dari pembentukan PDRB sebetulnya investasi merupakan bagian yang penting selain konsumsi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor. Taufiq berharap target yang ditentukan oleh Pemerintah RI dapat terealisasi. 

"Untuk itu Pemprov Jabar berupaya sekuat tenaga bersama seluruh kabupaten dan kota memberikan layanan dalam perizinan untuk investasi ini," kata Taufiq. 

Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Nining Yuliastiani mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi fokus dalam meningkatkan investasi.   

Nining merinci terdapat tiga fokus peningkatan ekonomi yang dapat dipacu guna meningkatkan investasi di Provinsi Jawa Barat.

"Fokus kami untuk peningkatan investasi, yakni masih tetap infrastruktur, pariwisata, dan hilirisasi yang renewable dan berbasis teknologi," sebut Nining. 

Nining  optimistis investasi yang ditargetkan oleh Pemerintah RI melalui Kementerian Investasi/BKPM ke Pemerintah Jawa Barat dapat terealisasi. 

Nining menjelaskan besaran investasi Jabar sekitar Rp247 triliun-Rp250 triliun yang bakal menjadi target dari nasional.

"Optimistis bisa mencapai itu, melihat setiap tahun kami bisa melampaui target dan tentunya karena Jabar banyak memiliki hal yang mendukung peningkatan investasi," sebut Nining.

Nining menambahkan realisasi investasi Jabar 2023 mencapai Rp210,6 triliun, di atas target yang diberikan sebesar Rp188 triliun.

Lima besar kabupaten dan kota dengan investasi terbesar yakni Kabupaten Bekasi Rp61,21 triliun, Kabupaten Karawang Rp45,86 triliun, Kabupaten Bogor Rp15,18 triliun, Kabupaten Purwakarta Rp14,88 triliun, dan Kota Bekasi senilai Rp12,3 triliun.

"Investasi di Jabar khususnya wilayah Rebana (utara) dan Arumanis (selatan) terus meningkat. Dari 2021 hingga 2023, total investasi di kawasan Metropolitan Rebana mencapai Rp50,11 tripiun. Sementara di kawasan Arumanis senilai Rp27,3 Triliun," tukas Nining.

Selain PMDN (penanaman modal dalam negeri), investor luar negeri yang membidik Jabar juga terus meningkat. Pada 2023 investor asing yang masuk ke Jabar mencapai Rp122,6 triliun.

Khusus investasi asing, Jepang menjadi penyumbang tertinggi dengan nilai investasi Rp26,65 triliun. Negara lainnya adalah Singapura, Tiongkok, Korsel dan Malaysia.

Sedangkan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Bambang Pramono menambahkan realisasi investasi di Jabar yang selalu melampaui target menunjukkan keberhasilan Pemdaprov Jabar dalam menyiapkan potensi yang dimiliki.

"Yang ditawarkan sangat diminati dan potensial sehingga berhasil menarik investasi," ungkapnya.

Bambang menegaskan investasi harus lebih tersebar tidak hanya di wilayah utara saja, namun juga ke selatan Jabar. Jabar juga berpotensi untuk pengembangan ekonomi syariah dan ekonomi hijau atau energi terbarukan.

Bambang menyampaikan, bahwa keberhasilan dalam menciptakan iklim investasi yang harmonis menjadi kunci realisasi investasi Jawa Barat yang semakin melesat di 2023 harus dilanjutkan.

Selain itu, realisasi investasi yang tinggi juga sangat berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat seiring dengan nilai Incremental Capital Output Ration (ICOR) yang relatif stabil dari tahun ke tahun.

"Seluruh stakeholders terkait investasi di Jabar juga perlu secara aktif melakukan berbagai upaya proaktif dan inovatif dalam mengidentifikasi potential project yang diminati investor luar negeri saat ini, khususnya bagi para calon investor yang sedang dalam posisi mencari pilihan penempatan dana investasi yang aman dan nyaman," terang Bambang.

Pemerintah Jawa Barat tercatat berhasil membukukan realisasi investasi di sepanjang tahun 2023 sebesar Rp210,6 triliun, atau sebesar 112 persen dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi.

Capaian tersebut, turut berdampak signifikan terhadap perekonomian Jabar seiring dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 253.424 orang, dengan jumlah Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sebanyak 94.469 LKPM.

Dengan capaian tersebut, didukung terjaganya konsumsi rumah tangga dan kinerja sektor ekonomi unggulan, pertumbuhan ekonomi Jabar pada 2023 diperkirakan sebesar 4,7-5,5 persen (yoy).

 

Raihan Investasi Jawa Barat per 6 Tahun

Pada awal Januari 2024, selama enam tahun dari 2018-2024 realisasi investasi yang diraih Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencapai Rp838,81 triliun dengan serapan tenaga kerja sebanyak 856,3 ribu orang. 

Nining Yuliastiani sebelumnya menyebutkan dengan raihan tersebut pembangunan dapat terus dilakukan.

"Jawa Barat dalam kurun waktu enam tahun ini menjad number one se-Indonesia dan itu kemudian posisinya alhamdulillah tahun kemarin 2023, kita diganjar oleh BKPM menjadi provinsi terbaik se-Indonesia memberikan pelayanan investasi," ujar Nining dicuplik dari akun Youtube Jabarprov TV Bandung, Rabu, 10 Januari 2024.

Nining mengatakan investasi menjadi pendorong paling penting untuk pembangunan. Maka dari itu pengembangan investasi harus terus dilakukan.

Nining menyebutkan Provinsi Jabar unggul dalam capaian realisasi investasi di Indonesia selama enam tahun berturut-turut. Kendati begitu, harus terus menggali berbagai potensi yang dimiliki untuk membuat sektor yang baru. 

"Melihat apa yang terjadi di tahun 2023, ada banyak hal yang dievaluasi dalam pengembangan ekosistem investasi di Jawa Barat," kata Nining.

Nining menyebutkan pihaknya telah mengambil sikap untuk memberikan solusi dari tantangan yang akan dihadapi di tahun berikutnya, seperti tensi geopolitik, perubahan iklim, future pandemic, dan digitalisasi. 

Dia mengakui bahwa kondisi mendatang bukan hal mudah untuk meningkatkan raihan investasi yang akan didatangkan.

"Pada tahun 2024, Jawa Barat akan fokus mendorong pengembangan industri hilirisasi berbasis renewable di Jawa Barat dan mendorong implementasi Green Economy di Jawa Barat," ungkap Nining.

Nining menuturkan bahwa Jabar tidak cukup hanya dengan mempromosikan berbagai potensi yang ada untuk menggaet investor.

Nining menekankan adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan salah satu kunci berkembangnya investasi. 

"Kualitas SDM adalah aset yang menjadi investasi, posisi SDM yang bagus akan menjadi salah satu komponen dari kegiatan ekonomi di Jawa Barat, dan menjadi bahan promosi aset investasi. Mari kita sama-sama bekerja sama mendukung investasi yang berkualitas," ucap Nining.

Nining menambahkan, pencapaian besar investasi Jabar pada 2023, baik realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), akan terus didorong di 2024, terlebih jika didukung dengan infrastruktur dan kemudahan pelayanan perizinan. 

"Hal ini tentu akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang lebih baik," sebut Nining.

 

Realisasi Investasi Jabar di Agustus 2023

Sebelumnya, Pemerintah Jawa Barat menyebutkan senilai Rp 685,35 triliun telah terealisasi investasi yang berasal dari dalam dan luar negeri dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Realisasi investasi itu dimulai pada tahun 2018 sebesar Rp 116,96 triliun, tahun 2019 sebesar Rp 116,96 triliun, dan tahun 2020 mencapai Rp120,43 triliun. 

Kemudian pada tahun 2021 sebesar Rp 136,14 triliun dan  tahun 2022 mencapai Rp174,6 triliun. Investasi tahun 2020 sempat turun karena pandemi COVID-19. 

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu  (DPMPTSP) Jawa Barat, Nining Yuliastiani, pada 2021 investasi kembali bangkit dan menjadi nomor satu secara nasional setiap tahunnya dalam lima tahun terakhir. 

"Untuk tahun ini saja, kita di semester I itu sudah melampaui target yang dimintakan oleh BKM (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu - DPMPTSP). Dimana di semester I, dimana di semester I sudah mencapai target Rp103,7 triliun itu berarti 55,14 persen dari target yang telah ditetapkan Rp 188 triliun," ujar Nining dalam keterangan persnya, Bandung, Kamis, 10 Agustus 2023.

Nining mengatakan jika terealisasi, maka nilai investasi hingga akhir kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil tahun 2023 ini dapat mencapai hampir Rp875 triliun. 

Nining mengaku optimistis target investasi pada tahun ini akan tercapai seperti beberapa tahun sebelumnya. Pasalnya berbagai upaya sudah disiapkan sejak awal tahun untuk mencapai target investasi senilai Rp 188 triliun itu. 

Salah satunya melalui ajang West Java Investment Summit (WJIS), yang pada tahun ini yang telah dibuka kemarin 9 Agustus 2023 hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Bank Indonesia. 

"Melihat perkembangan pemulihan perekonomian Jabar tentunya kami optimis tahun 2023 capaian realisasi dapat kembali memenuhi target nasional dan mempertahankan reputasi Jabar dengan capaian realisasi investasi tertinggi di Indonesia," kata Nining.

Nining menambahkan sebagai destinasi utama investasi di Indonesia, peluang investasi di Jabar terus bertumbuh didukung oleh berbagai keunggulan yang ditawarkan melalui iklim investasi yang kondusif, konektivitas infrastruktur terbaik, produktivitas tenaga kerja yang tinggi, potensi pasar yang besar, extensive supply chain serta pelayanan investasi terbaik. 

 

WJIS 2023

Pada WJIS 2023, proyek-proyek yang akan ditawarkan merupakan proyek yang telah memenuhi persyaratan ready to offer , yakni 10 proyek dengan total nilai investasi lebih dari Rp70 triliun. 

Dari 10 proyek yang ditawarkan itu antara lain Special Economic Zone of Lido Bogor, Electric Motorcycle Industry for Electric Vehicles, dan industri roda pesawat di kawasan Metropolitan Rebana. 

"Pak Gubernur rajin door to door , terakhir ke China. Beberapa investor dari China dipastikan akan datang di WJIS untuk ikut melihat potensi yang ditawarkan," ucap Nining. 

Nining mengungkapkan, secara historis selama periode tahun 2018-2022 capaian realisasi investasi secara konsisten melampaui target yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM RI) dan berturut-turut menempati peringkat satu nasional.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Bambang Pramono menambahkan, tahun 2023 merupakan event WJIS ke-5, di mana tahun 2023 WJIS mengusung tema 'Invest in Sustainable Growth' yang berfokus kepada empat isu utama, yakni hilirisasi, energi baru terbarukan, vocational education , dan new investment area.

"Tema tersebut menunjukkan perhatian kami bersama Pemprov Jabar terhadap penggalian potensi dan promosi investasi pada sektor-sektor tersebut, yang tak hanya ditujukkan untuk mengakselerasi pertumbuhan nilai investasi, namun juga peningkatan kualitas investasi yang berdampak luas kepada masyarakat," jelas Bambang. 

Berbeda dengan pelaksanaan WJIS sebelumnya, selain promosi investasi, pada WJIS 2023, sejalan dengan keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023 juga diselenggarakan pararel event WJIS dalam bentuk ASEAN Lecture Series. 

ASEAN Lecture Series mengangkat topik yang sangat berhubungan dengan tema besar WJIS 2023, yaitu 'Recovery and Rebuild: Challenges and Opportunities of ASEAN Interconnection and Sustainable Growth in Indonesia'. 

Tema tersebut diangkat sejalan dengan semangat Indonesia yang ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan serta menjadi kawasan yang memiliki peran penting bagi dunia, khususnya Jawa Barat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya