51.000 KPPS Kota Bandung untuk Pemilu 2024 Dilantik Serentak

Peran KPPS sangat strategis sebagai ujung tombak pemilu.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 27 Jan 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2024, 11:00 WIB
Pelantikan Petugas KPPS
Tugas pertama adalah membagikan surat undangan pemilih. Kedua adalah mendirikan TPS. Dalam hal ini tenda TPS dan perangkat TPS lainnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 51.000 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk Pemilu 2024 dilantik secara serentak di berbagai lokasi di Kota Bandung, Kamis, 25 Januari 2024.

Salah satu lokasi pelantikan tersebut adalah di di Sport Jabar Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Sukamiskin. Pemerintah Kota Bandung dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung melantik 3.419 petugas KPPS dari Kecamatan Antapani dan Arcamanik.

Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan, peran KPPS sangat strategis sebagai ujung tombak pemilu.

"Tugas mereka menyiapkan TPS dan perlengkapan di dalamnya, serta menjaga ketertiban TPS saat penghitungan dan pemungutan suara untuk kedaulatan pemilih," kata Bambang dalam keterangannya.

Pemilu yang berkualitas, lanjut Bambang, bakal terwujud apabila KPPS menjalankan tugas secara transparan dan tidak memihak, serta bertanggung jawab untuk menjalankan nilai demokrasi.

"Para petugas perlu mengatur irama pekerjaan agar tidak mudah lelah karena rangkaian pemilu itu sangat padat," katanya.

Dalam 19 hari ke depan seluruh masyarakat akan melaksanakan pemilu akbar untuk memilih pasangan presiden dan wakil presiden, anggota DPR-RI, DPD RI, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten kota.

"Tahun 2024 ini kita punya tugas memastikan demokrasi ini berjalan dengan lancar kondusif aman di Kota Bandung. Bukan sekadar tanggung jawab KPU dan Bawaslu, tapi juga komponen lainnya, termasuk masyarakat melalui KPPS ini," katanya.

 

 

Kesehatan KPPS

Bambang juga menambahkan, sebagian besar Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) terinventarisasi berusia di atas 50 tahun. Oleh karena itu, pihaknya akan memfasilitasi para KPPS dengan suplemen agar bisa tetap menjalankan tugas dengan baik.

"KPPS ini terinventarisir usia di atas 50 tahun. Padahal kerjanya termasuk berat. Kita harus menyediakan suplemen. Bisa kerja sama dengan pihak ketiga," ungkapnya.

Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti menyampaikan, dari awal pendaftaran KPPS, telah disyaratkan agar mencantumkan hasil cek kesehatan untuk mengetahui kondisi para KPPS.

"Kita dari awal lakukan pendaftaran secara terbuka. Selain lampirkan ijazah, ada tes kesehatan juga untuk kita ketahui kondisi calon KPPS," jelas Wenti lewat keterangan pers.

Untuk itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam menyediakan suplemen bagi para KPPS. Bahkan, pada hari H pemilu, puskesmas pun akan tetap beroperasi sebagai antisipasi jika ada KPPS yang butuh penanganan medis.

"Puskesmas hari H buka. Jadi kalau ada yang merasa tidak enak badan, bisa segera ke puskesmas terdekat," sebutnya.

Ia berharap, para KPPS dapat menjadi agen perubahan yang positif untuk Indonesia. Serta menjadi teladan bagi masyarakat dalam berpartisipasi politik.

Sayembara KPPS

Pihaknya juga akan mencoba untuk mengadakan sayembara bagi TPS yang unik guna menambah semangat dan kemeriahan pemilu akbar mendatang.

"Kami akan coba untuk sayembara TPS terunik. Selain itu, mengenai surat suara yang rusak di Kota Bandung tidak terlalu banyak, kurang dari 1 persen. Kami sudah pengajuan ke pusat dan dilakukan penggantian. Surat rusak akan dimusnahkan bersama forkopimda," jelasnya.

Salah satu petugas KPPS TPS 14 Antapani Kidul, Yurika mengaku tertarik menjadi petugas karena ingin menambah pengalamannya.

"Untuk menambah pengalaman. Tahun 2019 pernah jadi saksi. Sekarang mau coba jadi anggota KPPS," ucap Yurika.

Ia mengatakan, terdapat 2 TPS di lingkungannya. Satu TPS terdiri dari 7 petugas dan tambahan penjaga. Untuk menjaga stamina dalam bertugas nanti, Yurika mengaku akan menjaga pola tidur dan rutin minum vitamin.

"Jaga pola tidur. Minum vitamin. Saya berharap semoga pemilu 2024 berjalan sukses. Calon yang dipilih bisa menjadi pemimpin yang bertanggung jawab menjadikan Indonesia lebih maju lagi," tuturnya.

Sementara itu, Meta, salah satu petugas KPPS dari Antapani yang berusia 23 tahun mengaku baru pertama kali terlibat dalam proses pemilu secara langsung.

"Baru mencoba terlibat langsung jadi petugas pemilu. Semoga bisa menambah pengalaman dan relasi baru," aku Meta.

Ia berharap, pemilu tahun ini bisa menjadi penentu Indonesia untuk memiliki pemimpin yang mampu membawa Indonesia menjadi negera lebih sejahtera.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya