Liputan6.com, Bandung - Sebanyak 57.084 petugas Pemilu 2024 di Kota Bandung dikabarkan telah menjalani pemeriksaan kesehatannya oleh tenaga kesehatan puskesmas. Di antaranya terindikasi hipertensi, stroke, hingga penyakit jantung.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian. Dia menyebutkan ada 2.913 orang yang terindikasi hipertensi, 32 orang terindikasi stroke, dan 115 orang lainnya terindikasi penyakit jantung.
Baca Juga
"Para petugas ini terdiri dari KPPS, Bawaslu, dan linmas. Hasilnya sebanyak 2.913 orang terindikasi hipertensi, 32 orang terindikasi stroke, 115 orang terindikasi memiliki penyakit jantung, dan 670 terindikasi memiliki gangguan mental emosi," kata Anhar dalam keterangannya di Bandung, Senin, 12 Februari 2024.
Advertisement
Menurut Anhar, kondisi itu bisa menjadi potensi masalah terlebih jika tekanan pekerjaan dan kondisi fisik para petugas melemah. Sehingga ia berharap, pihak kewilayahan juga turut membantu dalam hal kewaspadaan.
"Jika ada petugas yang sudah terlihat lelah, segera infokan ke puskesmas. Biar petugas puskesmas segera datang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Petugas kami sudah punya data by name dan by address pasien," akunya.
Kekhawatiran Anhar ini penting untuk diperhatikan. Mengingat, pada Pemilu 2019 lalu, sebanyak 895 petugas KPPS meninggal dunia. Provinsi Jawa Barat pun tercatat sebagai wilayah dengan angka kematian petugas terbanyak dari jumlah tersebut.
Harapannya, perhatian nyata yang serius dapat mengantisipasi agar kejadian duka di Pemilu 2019 tak pernah terulang kembali. Diketahui pada Pemilu 2019 lalu, menurut laporan Dinas Kesehatan di 15 provinsi menemukan penyebab kematian disebabkan oleh 13 jenis penyakit.
Hipertensi, gangguan jantung dan stroke termasuk dalam daftar 13 penyakit tersebut.Adapun, 13 penyakit tersebut adalah infarct myocard, gagal jantung, koma hepatikum, stroke, respiratory failure, hipertensi emergency, meningitis, sepsis, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, TBC, dan kegagalan multi organ. Kebanyakan usia korban meninggal saat itu berusia 50 sampai 59 tahun.
Â
Puskemas Siaga 24 Jam
Pemerintah Kota Bandung disebut telah mengintruksikan agar seluruh puskesmas dibuka selama proses pemungutan hingga perhitungan suara berlangsung.
Total ada 80 puskesmas di Kota Bandung yang akan mulai beroperasi 24 jam pada 14 Februari 2024 mulai dari pukul 10.00 WIB hingga tanggal 15 Februari 2024 di pukul 22.00 WIB.
"Namun, pada 16 Februari, ada 8 puskesmas yang tetap buka untuk mengantisipasi jika ternyata masih ada kegiatan pemilu. Kami siap memberikan bantuan dan pertolongan jika ada yang membutuhkan tenaga medis," tutur Anhar.
Anhar menyebut, vitamin untuk mereka yang bertugas selama pemilu telah terdistribusi ke seluruh puskesmas. Para petugas puskesmas pun telah mendistribusikan suplemen tersebut ke petugas KPPS, linmas, Babinsa, Babinkamtibmas, dan petugas kewilayahan yang terlibat intens dalam pelaksanaan pemilu.
"Bila masih ada kekurangan jumlah, segera kontak puskesmas agar bisa meminta penambahan dari Dinkes secepatnya," ujarnya.
Jumlah vitamin yang diberikan Dinkes Kota Bandung bisa dikonsumsi dari tanggal 12-15 Februari 2024.
"Kami ingin agar kesehatan para petugas penyelenggara pemilu bisa tetap terjaga. Oleh karena itu, Pemkot Bandung menyediakan layanan faskes 24 jam. Kami juga memberikan suplemen bagi para penyelenggara agar bisa bekerja lebih optimal," kata Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono.
Ia mengimbau, agar para petugas mampu mengelola fisik dan waktu. Sehingga kejadian pahit seperti pemilu 5 tahun lalu tak terulang kembali.
Advertisement