3 Insiden Kapal Karam di Perairan Banyuasin, Korban Ditemukan Mengapung di TKP

Dalam tiga bulan terakhir di awal 2024 ini, terjadi tiga kasus kecelakaan air yang mengakibatkan kapal karam dan penumpangnya meninggal usai tenggelam.

oleh Nefri Inge diperbarui 07 Mar 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2024, 02:00 WIB
Ilustrasi kapal tenggelam
Ilustrasi kapal tenggelam. (Image by vectorpouch on Freepik)

Liputan6.com, Palembang - Pada awal tahun 2024, ada banyak insiden kecelakaan air yang terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel), tepatnya di Kabupaten Banyuasin. Dalam insiden tersebut, para penumpang kapal yang tenggelam ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kecelakaan air di perairan sungai di Banyuasin Sumsel dialami oleh dua orang penumpang perahu getek, yang tenggelam saat perahu karam.

Dari informasi yang diperoleh, kecelakaan air tunggal dialami perahu getek dengan merek ‘Cinta Pasti Kembali’, pada Minggu (2/3/2024) pagi.

Lokasi kejadian berada di Muara Sungai Alahan, perairan Muara Kumbang Dusun 2 Desa Pematang Palas Kecamatan Banyuasin 1 Kabupaten Banyuasin Sumsel.

Ada empat orang penumpang di dalam perahu cinta tersebut, dua di antaranya selamat, sementara dua orang lainnya tenggelam dan tidak ditemukan saat insiden terjadi.

Setelah insiden kapal karam itu terjadi, petugas langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), untuk mencari keberadaan kedua korban.

Tim SAR gabungan terdiri dari Tim Rescue Badan SAR Nasional (Basarnas) Palembang, TNI Angkatan Laut (AL), Polairud Polda Sumsel, unsur SAR lainnya dan warga sekitar.

Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin berkata, setelah pencarian selama tiga hari berturut-turut, kedua korban yakni Ridwan (59) dan Suwito (47) akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Tim SAR gabungan pertama kali menemukan jasad korban Ridwan, yang tak jauh dari TKP, pada Selasa pagi sekitar pukul 08.50 WIB.

Sekitar pukul 09.25 WIB, korban kedua yakni Suwito ditemukan mengapung di tengah sungai. Tepatnya di Pulau Burung yang berjarak sekitar 3 Kilometer (Km) dari lokasi awal kejadian.

"Kedua korban ditemukan mengapung di pinggir sungai, kurang lebih 5 Kilometer dari lokasi awal kejadian," ungkapnya.

Tim SAR gabungan dengan sigap mengevakuasi jasad kedua korban dan langsung dibawa ke rumah duka di Muara Kumbang Mariana Banyuasin Sumsel. Kedua korban juga sudah dikebumikan di pemakaman di tempat tinggalnya.

Selama proses pencarian kedua korban karamnya perahu cinta tersebut, tim SAR gabungan dibagi menjadi beberapa unit SAR atau SRU, dengan tugas masing-masing.

“Untuk metode pencarian juga dilakukan, mulai penyisiran permukaan sungai menggunakan RIB, LCR serta Speed Boat Polair,” ungkapnya.

Warga di Banyuasin Sumsel juga dilibatkan, untuk melakukan penyelaman ke dalam sungai, terutama di lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat tenggelamnya para korban.

Masih di Banyuasin Sumsel, kapal ketek yang membawa 5 orang penumpang tenggelam di perairan di Desa Rantau Bayur Banyuasin, Sabtu (10/2/2024). Dua penumpang kapal ketek tersebut tenggelam, sedangkan tiga penumpang lainnya berhasil diselamatkan.

Kesaksian Korban Selamat

Kapal Wisata Tenggelam di Perairan Taman Nasional Jepang, 10 Turis Dipastikan Tewas
Ilustrasi kapal tenggelam. (dok. Jeremy Bishop/Unsplash.com)

Sheila, penumpang yang selamat berkata, dia bersama keluarganya rencananya akan berziarah di kawasan PT Melani Banyuasin Sumsel.

"Saat di lokasi kejadian, kapal ketek kami terbalik dan tenggelam. Saat itu cepat sekali terbaliknya. Untung ada bapak-bapak yang menolong, jadi saya selamat," ujarnya.

Saat selamat, dia hanya bertemu dengan adiknya dan sopir kapal ketek yang selamat. Sedangkan ibu dan pamannya menghilang.

Dua orang penumpang yang meninggal dunia adalah anggota keluarga Sheila. Para korban lalu dibawa ke rumah duka di Jalan Kamboja Lorong Lintas Palembang Sumsel.

Pada akhir Januari 2024 lalu, kecelakaan air juga terjadi di perairan Sungai Musi di Kelurahan Sungai Gerong Kecamatan Banyuasin 1 di akhir Januari 2024 lalu.

Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin berkata, korban bernama Parulian Pasaribu (25) tenggelam, saat menaiki speedboat yang karam di lokasi kejadian.

Pencarian korban pun memakan waktu empat hari, hingga akhirnya pada Rabu (31/1/2024) lalu, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Tubuh korban mengapung di sekitar dermaga galangan PT Mariana Bahagia atau sekitar 3 Km dari TKP," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya