Polisi Buka Tutup Jalan Majalengka-Kuningan Usai Longsor

Usai longsor, Polres Majalengka memberlakukan sistem buka-tutup di jalan nasional penghubung Majalengka-Kuningan.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 12 Mar 2024, 19:18 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2024, 19:18 WIB
longsor-ilustrasi-131201b.jpg
ilustrasi longsor

 

Liputan6.com, Kuningan - Usai longsor, Polres Majalengka memberlakukan sistem buka-tutup di jalan nasional penghubung Majalengka-Kuningan agar pengendara bisa melintas di jalan tersebut dengan aman.

"Jalan nasional di kawasan Cikijing resmi dibuka kembali sejak Senin (11/3) sore. Akan tetapi, kami masih menerapkan sistem buka tutup untuk lalu lintasnya," kata Kepala Satlantas Polres Majalengka AKP Mochammad Ali di Majalengka, Selasa (12/3/2024).

Ali menjelaskan, penerapan sistem itu sebagai langkah antisipasi guna mencegah hal tidak diinginkan. Hal ini mengingat jalan nasional yang menghubungkan Kuningan menuju Majalengka sampai Ciamis masih rawan longsor.

Dari hasil uji coba, menunjukkan kontur tanah di area jalur penghubung ini cukup labil dan saat hujan deras terjadi bisa berpotensi longsor. Oleh sebab itu, pihaknya memutuskan memberlakukan sistem buka tutup demi keselamatan pengendara serta kebijakan ini bersifat situasional.

"Hasil uji coba kemarin sudah bisa dilalui. Namun, kami memutuskan untuk buka tutup jalur," ujar dia.

Saat kondisi cuaca cerah, kata dia, jalur tersebut akan dibuka sehingga para pengendara bisa melintasinya dengan aman. Akan tetapi, jika hujan deras, jalan bakal ditutup dan mereka harus melewati rute alternatif.

 

Hanya Boleh Dilalui Sepeda Motor

Kasatlantas menyebutkan jalur alternatif itu melalui Desa Gunungmanik Majalengka, serta rute Cidulang-Cipulus ke arah Gunung Sirah Kabupaten Kuningan.

"Jadi, sistem ini bersifat situasional. Kami melihat perkembangan cuaca di lapangan mengingat jalurnya masih rawan longsor," tuturnya.

Jalan penghubung yang berada di Kecamatan Cikijing itu, sementara ini hanya bisa dilewati kendaraan roda dua. Sedangkan mobil minibus atau kendaraan berukuran besar, belum boleh melintasinya.

"Faktor keamanan menjadi pertimbangan utama. Kendaraan bertonase besar bisa lewat jalur alternatif," katanya.

Ali mengimbau pengendara yang hendak melewati jalur tersebut harus selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan karena kondisi tanahnya belum stabil dan rawan longsor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya