Liputan6.com, Manado - Hujan deras yang mengguyur Kota Manado, sejak Jumat (21/3/2025) pagi hingga Sabtu (22/3/2025), membuat ibukota Sulut itu direndam banjir serta diterjang longsor.
Respon cepat dilakukan Pemprov Sulut yang langsung menangani warga terdampak bencana.
Bahkan dengan menggunakan perahu karet, Gubernur Sulut Yulius Selvanus turun langsung melihat kondisi warga sekaligus memberikan bantuan logistik.
Advertisement
“Banjir merupakan masalah serius yang terus menghantui berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sulut. Beberapa kali, banjir bandang bahkan merenggut nyawa warga,” ujar Yulius Selvanus.
Dia mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap curah hujan tinggi yang berpotensi memicu banjir susulan. Dengan demikian bisa meminimalisasi dampak bencana.
“Saya mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu siaga dan mengikuti arahan dari pemerintah serta tim tanggap darurat,” ujarnya.
Gubernur Sulut meninjau sejumlah daerah yang terdampak paling parah, khususnya di wilayah Mahawu dan Wonasa.
Kehadiran Yulius Selvanus bersama Kapolda Sulut, Irjen Polisi Roycke Langi SIK MH serta tim gabungan dari SAR, BPBD, dan OPD terkait, disambut antusias oleh warga setempat.
“Saya juga ingin memastikan bahwa bantuan bagi korban banjir segera disalurkan. Bantuan yang diberikan mencakup logistik, makanan siap saji, obat-obatan, serta perlengkapan darurat lainnya untuk membantu warga yang terdampak,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, banjir merendam Sembilan dari 11 kecamatan di Kota Manado akibat curah hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat pagi.
Wilayah yang alami banjir seperti Kecamatan Malalayang, Tuminting, Singkil, Tikala, Paal Dua, Wanea, Wenang, Sario dan Bunaken, dengan ketinggian sekitar 50-150 cm.
Sedangkan tanah longsor terjadi di sekitar Kecamatan Tikala, Wanea dan Singkil, di mana ada korban jiwa di Kelurahan Malendeng.
Selain banjir, pohon-pohon juga bertumbangan di beberapa titik Kota Manado, sehingga menyebabkan jalanan menjadi macet.
Baca Juga