Waspada, 6 Daerah di Pesisir Lampung Rawan Banjir Rob hingga 16 Maret 2024

Banjir rob terjadi akibat adanya pasang maksimum disertai fase Supermoon, yaitu fase Perigee (jarak terdekat bumi dengan bulan) dan bulan purnama. Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan siaga.

oleh Ardi Munthe diperbarui 14 Mar 2024, 05:32 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2024, 05:21 WIB
Sisa Banjir Rob di Pantai Marunda dan Kawasan Si Pitung
Aktivitas warga di pantai Marunda dan kawasan Si Pitung, Jakarta, Kamis (9/12/2021). Di beberapa titik masih tergenang akibat banjir rob (air laut pasang) dan gelombang pasang air laut merupakan masalah serius yang dihadapi beberapa wilayah pesisir di Indonesia. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Lampung Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Lampung mengeluarkan peringatan dini banjir Rob di enam daerah pesisir yang diperkirakan terjadi sejak 13-16 Maret 2024. Masyarakat diminta waspada karena ketinggian air diprediksi mencapai enam meter. 

Enam wilayah yang diprediksi dilanda banjir rob itu meliputi Pesisir Bandar Lampung, Pesisir Tanggamus, Pesisir Lampung Selatan, Pesisir Pesawaran, Pesisir Timur Lampung dan Pesisir Barat Lampung. 

Forecaster BMKG Maritim Lampung, Meldisa Putri mengatakan bahwa banjir rob terjadi akibat adanya pasang maksimum disertai fase Supermoon, yaitu fase Perigee (jarak terdekat bumi dengan bulan) dan bulan purnama.

"Hal itu berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi terjadinya banjir pesisir," kata Meldisa, Rabu (13/3/2024).

Meldisa melanjutkan, peristiwa alam tersebut dapat mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.

"Dampak dari banjir rob dapat mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta perikanan darat," jelas dia.

Guna mengantisipasi peristiwa tersebut, BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir untuk selalu waspada dan siaga dampak banjir rob.

"Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan siaga. Mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari Stasiun Meteorologi Maritim Panjang," jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya