Letupan Lumpur di Baby Volcano Kawasan Bleduk Kuwu Grobogan Membesar Usai Gempa Tuban

Bleduk Kuwu menjadi obyek wisata karena adanya letupan lumpur seperti kawah-kawah gunung berapi aktif. Keunikannya, lumpurnya mengandung garam meskipun jauh dari laut atau pantai.

oleh Felek Wahyu diperbarui 23 Mar 2024, 10:55 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2024, 10:31 WIB
Gempa Tuban
Letupan lumpur di obyek wisata Baby Volcano di Kradenan, Kabupaten Grobogan sempat membesar setelah terjadi gempa di Perairan Tuban, Jawa Timur. Foto: Liputan6.com/ Felek Wahyu

Liputan6.com, Grobogan - Semburan lumpur terjadi selama satu jam usai terjadi gempa susulan di perairan Tuban Laut Jawa, Jumat (22/03/24). Semburan lumpur terjadi di obyek wisata baby volcano Dusun Cangkring, Desa Grabag, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang berjarak ratusan kilometer dari pusat gempa. 

Semburan lumpur mengandung garam adalah fenomena alam yang menjadi obyek wisata sejak zaman dulu. Membesarnya semburan lumpur tersebut, berimbas dengan makin banyaknya lumpur yang masuk ke persawahan warga.

Kapolsek Kradenan AKP Haryono saat dihubungi menjelaskan, semburan lumpur terjadi letupan besar sejak pukul 16.00-17.00 WIB. Letupan itu terus mengeluarkan lumpur selama 1 jam dan lebih besar dibanding gempa pertama dengan kekuatan 6 magnitudo. 

"Ya efek itu gempa Tuban," kata Haryono.

Kapolsek menjelaskan, debit lumpur memang lebih besar dibanding hari normal namun lumpur yang keluar tidak sampai menggenangi pemukiman dan persawahan warga. Saat ini kondisinya sudah aman.

"Ini berbeda dengan yang pernah terjadi sebelumnya. Luapan debit lumpur saat ini tidak terlalu banyak seperti sebelumnya, dan tidak sampai menggenangi area pemukiman dan sawah. Saat ini keadaan sudah kembali normal seperti semula," kata AKP Haryono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya