Liputan6.com, Purwakarta - Pemkab Purwakarta, Jawa Barat, memastikan seluruh jalur yang menjadi lintasan para pemudik sudah 'caang' alias terang saat arus mudik Lebaran 1445 Hijriah nanti. Pasalnya, saat ini hampir seluruh jalur yang ada telah terpasang sarana penerangan jalan. Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Purwakarta, Dian Ardiansyah menuturkan, setiap tahun pemerintah daerah melalui dinasnya selalu mengalokasikan anggaran untuk sarana penerangan umum ini.
"Sarana penerangan jalan ini, sudah terpasang di sejumlah titik. Termasuk di jalur mudik yang akan dilintasi para pengguna jalan," ujar Dian, Selasa (26/3/2024). Perlu diketahui, kata Dian menjelaskan, penerangan jalan iitu terbagi dalam berbagai kategori. Seperti, penerangan jalan umum (PJU), penerangan jalan lingkungan (PJL), penerangan lampion karakter, dan juga penerangan lampion tirai.
Advertisement
Baca Juga
Pihaknya mencatat, khusus untuk penerangan jalan yang menjadi kewenangan instansinya, sejak 2012 lalu itu sudah terpasang 3.943 titik kategori penerangan jalan lingkungan (PJL). Kemudian, untuk penerangan karakter jumlahnya ada sekitar 358 titik. Salah satunya, tersebar di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman.
"Bentuknya tak seperti penerangan jalan pada umumnya. Jadi, tiang lampu yang menjulang tinggi, dibalut cat putih dan dipermanis dengan bulatan berwarna emas di bagian tengahnya. Kemudian, persis di puncaknya diberi ornamen berbentuk Kujang sebagai penegas identitas kesundaan," jelas dia.
Selain PJU karakter, lanjut dia, ada juga penerangan dengan hiasan lampion tirai. Untuk penerangan jenis ini, ada 95 titik yang tersebar di jalur perkotaan. Adapun tujuannya, untuk membuat suasana perkotaan menjadi lebih estetik.
Dengan begitu, kata dia, secara umum kondisi jalan di Kabupaten Purwakarta itu telah terpasang sarana penerangan jalan. Sehingga, diharapkan bisa turut membantu kelancaran saat arus mudik Lebaran nanti.
Penanganan Stunting
Dibagian lain, dalam kesempatan itu Dian pun sekaligus merilis terkait pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bersumber dari APBN tahun 2023 untuk program sanitasi oleh dinasnya. Kegiatan ini, juga bagian dari tugas jajarannya dalam upaya penanganan stunting.
"Jadi, di 2023 kemarin Kabupaten Purwakarta kembali mendapat alokasi anggaran dari pusat untuk penanganan stunting melalui program DAK Sanitasi. Kita sudah realisasikan program itu," jelas dia.
Dalam program tersebut, kata dia, itu lebih menitik beratkan pada pembangunan fasilitas MCK guna mendorong masyarakat supaya memiliki prilaku bersih, terutama yang menyangkut kebersihan lingkungan.
Salah satunya, dengan dengan membangunan tangki septicktank skala individual beserta bangunan biliknya (kamar mandinya). Hal itu, guna mengentaskan buang hajat sembarangan yang terkonvergensi dengan stunting.
"Untuk 2023 kemarin, pagu anggarannya mencapai Rp 10,1 miliar. Dengan jumlah lokasi mencapai 20 titik. Dengan jumlah pembangunan 1.451 unit atau satuan rumah," jelas dia.
Dian menambahkan, program DAK Sanitasi ini merupakan swakelola type IV yang artinya direncanakan dan dilaksanakan oleh masyarakat.
Adapun wilayah yang menjadi sasaran program ini, yaitu, Kecamatan Sukatani, Plered, Pasawahan, Babakan Cikao, Jatiluhur. Kemudian, Maniis, Darangdan dan Sukasari. Setiap kecamatan, memiliki kelompok swadaya masyarakat (KSM). Masing-masing KSM menerima pagu yang berbeda.
"Dengan program ini, diharapkan kedepan Purwakarta menjadi kabupaten yang bebas dari buang hajat sembarangan dan stunting," tambah dia.Â
Advertisement