Gunung Ruang di Sitaro Meletus, 828 Warga Tagulandang Dievakuasi

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, laporan dari BPBD Kabupaten Sitaro, Rabu (17/4/2024), Gunung Ruang kembali erupsi pukul 02:30 Wita dan terjadi hujan abu vulkanik.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 10 Mei 2024, 12:24 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2024, 20:26 WIB
Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulut, setidaknya sudah ada tiga kali erupsi eksplosif keluar dari kawah gunung api tersebut.
Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulut, setidaknya sudah ada tiga kali erupsi eksplosif keluar dari kawah gunung api tersebut.

Liputan6.com, Sitaro - Berdasarkan laporan Pusdalops BNPB Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan SitaroSulut, meletus pada Selasa (16/4/2024) malam. Lokasi terdampak Desa Pumpente dan Desa Patologi di Kecamatan Tagulandang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, laporan dari BPBD Kabupaten Sitaro, Rabu (17/4/2024), Gunung Ruang kembali erupsi pukul 02.30 Wita dan terjadi hujan abu vulkanik.

“Jaringan komunikasi di Kampung Laingpatehi menyebabkan sinyal komunikasi terputus,” ujarnya.

Dampak erupsi gunung Ruang sebanyak 272 Kepala Keluarga atau 828 jiwa mengungsi, dengan rincian 45 jiwa berada di Gedung BPU Kecamatan Tagulandang, dan sebanyak 783 jiwa berada di rumah kerabat dan saudara di daratan Pulau Tagulandang.

“Lokasi pengungsian berada di Gereja GMIST Nazareth Bahoi, Balai Latihan Kerja Bahoi, GOR Tagulandang, BPU di Kecamatan Tagulandang. Alternatif terkait perluasan dampak erupsi maka akan difungsikan rumah-rumah ibadah di wilayah Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara,” papar dia.

Penanganan erupsi Gunung Ruang, Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai tanggal 16-29 April 2024.

BPBD Kabupaten Sitaro dan BPBD Provinsi Sulut memberikan bantuan berupa 123 lembar tikar, 120 buah selimut dan 400 lembar masker.

“BPBD melakukan kaji cepat, evakuasi dan penyiapan sarana evakuasi di Kecamatan Tagulandang,” ujarnya.

Masyarakat yang ada di Desa Patologi dan Desa Pumpente dievakuasi ke Kecamatan Tagulandang dengan menggunakan 2 unit kapal Ferry  yakni KMP Lokong Banua dan KMP Lohoraung ditambah dengan perahu penyeberangan milik warga.

Pemerintah daerah telah mempersiapkan personel di lapangan terdiri dari BPBD, perangkat Kecamatan Tagulandang, perangkat Kampung, Kelurahan, SatPol PP,  Damkar dan Dinkes dengan total sebanyak 30 personel.

“Pada Rabu ini Basarnas Manado sudah tiba di Tagulandang dengan KM Bimasena dengan kekuatan personel 20 yang terdiri dari ABK 15, Rescuer 5,” ujarnya memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya