Pengakuan Suami Korban Pembunuhan Sadis di Palembang, Bantah Sunat Gaji Pelaku

Anung Kurniawan membantah pengakuan Suganda, pelaku pembunuhan sadis istri dan anaknya di Palembang, perihal gaji yang tak lunas dibayarkan.

oleh Nefri Inge diperbarui 22 Apr 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2024, 10:00 WIB
6 Kejanggalan Pembunuhan Sadis di Palembang, Ada Chat Pelaku dan Suami Korban
Tersangka Suganda ditangkap tak lama setelah pembunuhan sadis yang menewaskan ibu dan anak di Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Pembunuhan sadis di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), sempat menghebohkan warga Palembang. Karena ada dua orang korban yang ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.

Insiden berdarah tersebut terjadi pada Selasa (15/4/2024) lalu, di kawasan Tanjung Bubuk Kecamatan Ilir Barat (IB) 1 Palembang Sumsel. Tempat Kejadian Perkara (TKP) sendiri berada di rumah korban, WA (40) dan FA (13).

Suganda (31), pelaku tunggal pembunuhan sadis tersebut mengaku, jika perbuatan nekatnya tersebut dilatarbelakangi dendam kepada suami WA, Anung Kurniawan.

Pria yang bekerja sebagai buruh di usaha tanaman milik Anung Kurniawan tersebut, merasa sakit hati karena upah yang dijanjikan tidak sesuai dengan gaji yang diterimanya. Padahal dia sudah 3 tahun bekerja dengan Anung Kurniawan.

Sebelum kejadian, Suganda sudah bertekad untuk menghabisi nyawa Anung Kurniawan, dengan membawa senjata tajam (sajam) pisau dari rumahnya.

Namun saat sampai di TKP, tidak ada keberadaan Anung Kurniawan, hanya ada istrinya WA dan kedua anak Anung Kurniawan.

Sempat terlibat cekcok dengan WA, hingga akhirnya Suganda menghabisi nyawa WA dan putri korban FA, karena ketahuan menelepon dan meminta tolong Anung Kurniawan.

Sedangkan GA, putra sulung korban berhasil selamat, karena bersembunyi di salah satu kamar. GA menjadi saksi mata satu-satunya, yang melihat adegan pembunuhan sadis tersebut.

Setelah heboh tudingan tidak membayar gaji penuh Suganda, Anung Kurniawan akhirnya angkat bicara. Dia membantah semua pengakuan Suganda, jika kewajibannya membayar gaji ke pelaku tidak dilakukannya.

Anung berkata, semua gaji Suganda sudah diserahkan dan tidak disunat sama sekali, seperti pernyataan Suganda.

Bahkan Suganda terakhir kali bekerja dengan Anung Kurniawan sekitar satu tahun lalu. Sehingga, dia bingung kenapa Suganda membuat pengakuan seperti itu.

“Ada pekerjaan borongan setahun lalu, saat itu dia (Suganda) ikut juga. Masalah bayar (gaji), sudah dibayar dan selesai tahun lalu. Karena waktu itu dia (Suganda) pergi, jadi gajinya dikasih ke orangtuanya,” ucapnya, Sabtu (20/4/2024).

Setelah pekerjaannya selesai, Suganda kerap menemui Anung Kurniawan untuk menanyakan apakah ada pekerjaan lainnya yang bisa dia lakukan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Sosok Pendiam

Tak Niat Bunuh Ibu dan Anak, Ini Sasaran Utama Pembunuhan Sadis di Palembang
Suganda, terasngka tunggal pembunuhan sadis yang menewaskan dua orang korban (Liputan6.com / Nefri Inge)

Karena belum ada pekerjaan baru, Anung Kurniawan tidak bisa mempekerjakan Suganda lagi. Bahkan beberapa kali bertemu, Suganda tidak pernah membahas tentang gaji yang belum dibayar lunas.

“Itu mungkin alibi dia saja. Karena sudah satu tahun dia (Suganda) tidak bekerja dengan saya lagi. Dia itu panggilan, bukan yang bekerja tetap,” katanya.

Saat ada pekerjaan, Anung Kurniawan sering mengajak Suganda. Salah satu tugas Suganda yakni mengantar pupuk di dalam dan luar Kota Palembang.

Selama kenal dengan pelaku, dia menilai sosok Suganda sebagai orang yang pendiam. Bahkan sering ikut berkumpul bareng rekan-rekan kerjanya saat mendapatkan tugas dari Anung Kurniawan.

Namun dia tak menyangka, jika Suganda tega menghabisi nyawa istri dan anaknya, dengan alasan yang tidak sesuai fakta yang terjadi.

“Dia orangnya pendiam, tapi malah melakukan itu, gak nyangka saja. Cuma gak tau kalau dia ada dendam dengan saya. Tapi soal gaji, sudah selesai semua,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya