Liputan6.com, Palembang - Program mudik gratis dari PT Pegadaian dimanfaatkan betul oleh para perantau yang tinggal di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), untuk bisa pulang ke kampung halamannya.
Rabu (26/3/2025) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, ratusan pendaftar mudik gratis sudah berdatangan di kantor PT Pegadaian Kanwil III Palembang. Ada yang datang sendirian, tak sedikit yang akan berangkat bersama anggota keluarga lainnya.
Salah satunya Nurul Hamdan, warga Yogyakarta yang sudah lama merantau dan mengais rezeki di Kota Palembang Sumsel. Selama lima tahun tinggal di Palembang, dia akhirnya bisa pulang ke Yogyakarta bareng istrinya tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun.
Advertisement
“Baru tahun ini bisa ikut mudik gratis sama istri. Senang rasanya bisa ketemu keluarga. Sudah gratis ongkos, kami juga dapat uang saku,” katanya.
Baca Juga
Usai Jadi Lokasi Konten Rendang Willie Salim, Google Maps Plasa BKB Palembang Berubah Mendadak Jadi Bandara Medan
Sultan Palembang Ancam Kutuk dan Larang Willie Salim Menginjakkan Kaki di Bumi Sriwijaya Gara-Gara Kontroversi Rendang Hilang
Ratusan Warga Sapeken Mudik Gratis ke Madura via Pelabuhan Tanjungwangi
Bekerja sehari-hari sebagai buruh di Palembang, dia merasakan uang yang terkumpul akan sulit untuk membiayai keberangkatannya bersama istri ke Yogyakarta. Selain tiketnya mahal, dia juga kesulitan untuk mendapatkan tiket jika waktu pemesanannya mepet.
Saat mendapat kabar ada program mudik gratis dari PT Pegadaian, Nurul Hamdan langsung mendaftarkan diri bersama istrinya sebelum Ramadan 2025 lalu. Dengan melengkapi persyaratan, dia dan istrinya akhirnya terpilih menjadi perantau yang bisa ikut program mudik gratis tersebut.
Ferdian Hakim, mahassiwa Politeknik Sriwijaya (Polsri) Palembang asal Riau, juga berkesempatan mendapatkan program mudik gratis ke Kota Padang Sumatera Barat (Sumbar).
Perjalanan ke Padang, membuatnya bisa menghemat biaya perjalanan. Karena, dirinya hanya butuh merogoh uang Rp150.000 untuk perjalanan lagi dari Padang ke Kota Riau saja.
“Kalau biaya sendiri, saya harus menghabiskan uang sekitar Rp1 jutaan untuk mudik ke Riau. Biaya bus Palembang-Padang bisa Rp900 ribuan, belum lagi ke Riau. Untungnya bisa dapat program mudik gratis ini, jadi tidak perlu menghabiskan biaya banyak,” katanya.
Lain lagi dengan Dwi Safitri, yang berangkat bersama keluarganya, mendapatkan tiket program mudik gratis ke Yogyakarta. Apalagi baru kali ini dia berkesempatan dapat tiket gratis ke luar kota jelang lebaran.
Bukan untuk pulang ke kampung halamannya, Dwi Safitri mengajak keluarganya menemui kakak kandungnya di Yogyakarta, sekaligus untuk mengisi liburan sekolah anaknya. Tak lupa, dia juga membawa oleh-oleh pempek Palembang untuk diberikan ke kakaknya.
“Sudah datang dari pukul 07.00 WIB pagi tadi berangkat bersama anak, kakak, dan keponakan. Baru ini bisa dapat program mudik gratis, makanya mau ke Yogyakarta. Kalau tahun lalu biaya sendiri ke Bogor,” ucapnya di Palembang.
Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil III Novryandi berkata, ada 196 orang pemudik dari 250 orang yang mendaftar. Menurut dia, program mudik gratis tersebut merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pegadaian.
Para pemudik akan diantarkan ke rute yang sudah ditentukan, yakni Padang, Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung. Ada beberapa yang sudah berangkat duluan, karena ada perubahan jadwal libur sekolah.
"Kalau tahun lalu hanya ada empat bus, tahun ini ditambah 1 bus tujuan ke Yogyakarta. Masing-masing bus berisi 40 orang penumpang,” katanya.