Tari Petake Gerinjing, Tarian Tradisional yang Memuat Pesan Kelestarian Alam

Tari petake gerinjing memiliki nilai moral tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan alam sekitar

oleh Switzy Sabandar diperbarui 30 Apr 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2024, 14:00 WIB
Desa wisata Tebat Lereh,
Desa wisata Tebat Lereh, Dempo selatan, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. (Dok: Jadesta https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/tebat_lereh_meringang Liputan6.com dyahpamela)

Liputan6.com, Palembang - Tari petake gerinjing merupakan salah satu tarian tradisional Indonesia yang relevan dengan isu modern. Tarian ini menyoroti nilai moral sekaligus kepercayaan.

Tari petake gerinjing merupakan tarian dari Sumatra Selatan. Mengutip dari indonesiakaya.com, tarian ini menceritakan kisah masyarakat di daerah Pagaralam, Sumatra Selatan.

Konon, warga di daerah tersebut mengalami azab karena tidak mematuhi norma-norma dan adat istiadat yang ada. Azab tersebut digambarkan dalam bentuk bencana banjir bandang yang menghancurkan peradaban mereka.

Tari petake gerinjing memiliki gerakan-gerakan yang menggambarkan awal kehidupan masyarakat yang damai. Lambat laun, mereka dihukum karena berbagai kesalahan moral, seperti zina hingga tidak ramah terhadap lingkungan dengan membuang sampah sembarangan.

Gerakan dalam tari petake gerinjing memadukan unsur tradisional dengan sentuhan kontemporer. Setiap gerakannya seolah menggambarkan perasaan dan peristiwa yang dialami masyarakat saat itu.

Salah satu gerakannya yakni kain yang bergoyang-goyang menyerupai gelombang air. Gerakan itu seolah menggambarkan kondisi banjir bandang saat itu.

Cerita dalam tarian ini semakin terasa dengan tambahan kombinasi alat musik tradisional dan modern, seperti kenong, dol, jimbe, gitar, organ, dan terkadang vokal yang menggambarkan perjalanan tarian. Adapun untuk konstumnya, para penari tari petake gerinjing sering kali menggenakan kostum berwarna cerah.

Kostum yang dikenakan masih mempertahankan nilai-nilai tradisional, terutama kain batik bercorak khas Pagaralam pada bagian bawah pakaian penari.Selain sebagai bentuk seni, tarian ini juga mengandung pesan moral yang kuat.

Tari petake gerinjing memiliki nilai moral tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan alam sekitar, menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan norma yang berlaku, serta memqhami akibat yang mungkin timbul karena kelalaian manusia terhadap lingkungan sekitar. Tak hanya menjadi ekspresi seni, tarian ini juga menjadi media kuat untuk menyampaikan nilai-nilai budaya, sejarah, dan pesan moral.

(Resla)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya