Update Kondisi Gunung Ruang, Radius Aman Menjadi 5 Kilometer

Masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung atau wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 5 kilometer dari pusat kawah aktif.

oleh Dikdik Ripaldi diperbarui 06 Mei 2024, 14:17 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2024, 14:13 WIB
Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.
Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut.

Liputan6.com, Bandung - Aktivitas vulkanik Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, dinilai masih tinggi. Badan Geologi pun mengimbau masyarakat untuk tetap memperhatikan jarak radius aman yang sudah direkomendasikan.

Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental Badan Geologi per Senin, 6 Mei 2024, pukul 09.00 Wita, aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih tinggi berada pada Level IV (AWAS).

Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Wafid menyampaikan, batas radius aman saat ini adalah di luar radius 5 kilometer dari pusat kawah.

"Masyarakat di sekitar Gunung Ruang dan pengunjung atau wisatawan agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 5 kilometer dari pusat kawah aktif," kata Wafid dalam keterangannya diterima di Bandung (6/5/2024).

Khusus untuk masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang berada dalam radius 5 kilometer diminta agar segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius tersebut.

"Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar dan luruhan awan panas (surge)," katanya.

"Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Ruang, Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung," imbuh Wafid.

Meski demikian, masyarakat yang berada di luar radius 5 kilometer dari Gunung Ruang diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, serta tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ruang.

Pasca Erupsi

Pasca erupsi eksplosif tanggal 17 April 2024, aktivitas erupsi di Gunung Ruang diketahui mengalami penurunan. Pada tanggal 22 April 2024 pukul 09.00 Wita, tingkat aktivitas G. Ruang diturunkan dari Level IV (AWAS) ke Level III (Siaga).

Pada tanggal 30 April 2024 pukul 01.15 Wita terjadi erupsi. Tingkat aktivitas Gunung Ruang pun kembali dinaikkan dari Level III (Siaga) ke Level IV.

Diawali dengan gempa terasa sampai Pulau Tagulandang, dengan kolom erupsi berwarna kelabu, intensitas sedang hingga tebal condong ke arah utara. Tinggi kolom erupsi mencapai 2000 m di atas puncak. Jarak rekomendasi bahaya diperluas menjadi 7 km.

Saat ini, berdasarkan laporan Badan Geologi per 6 Mei 2024, sampai pukul 06.00 Wita, terekam 1 kali Gempa Tektonik Jauh dan tremor menerus masih terekam melalui stasiun RUA4. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah.

Sementara, asap masih teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang - tebal dan tinggi 100 - 700 m di atas puncak, hal ini masih mengindikasikan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi.

Potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.

Hoaks Pulau Tenggelam

Sebelumnya, Badan Geologi menampik informasi yang menyebutkan bahwa Pulau Tagulandang akan tenggelam sehubungan dengan erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Kabar tersebut adalah tidak benar alias hoaks.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangan tertulis, Bandung, Sabtu, 4 Mei 2024

"Berita yang tidak benar ini telah meresahkan masyarakat khususnya penduduk yang bermukim di Pulau Tagulandang. Untuk itu perlu disampaikan bahwa berita ini adalah tidak benar," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya