Korban Tawuran yang Tewas kena Sabetan Sajam di Bandar Lampung Ternyata Siswa Berprestasi

Kepala Sekolah SMK Satu Nusa 3, Taufik Sholeh mengungkapkan bahwa korban tawuran yang tewas di Bandar Lampung itu merupakan muridnya. Korban dikenal pendiam di kelas namun, nilai akademiknya bagus. Bahkan pernah menjuarai perlombaan futsal antar sekolah.

oleh Ardi Munthe diperbarui 08 Mei 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2024, 18:30 WIB
Rizki Abdul Salam saat menjuarai perlombaan futsal antar sekolah. Foto : (Istimewa)
Rizki Abdul Salam saat menjuarai perlombaan futsal antar sekolah. Foto : (Istimewa)

Liputan6.com, Lampung- Rizki Abdul Salam (16), siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Satu Nusa 3 yang tewas terkena sabetan senjata tajam usai terlibat tawuran di Jalan Ikan Mas, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, pada Sabtu (4/5/2024) lalu. Ternyata adalah murid berprestasi di sekolahnya.

Pernyataan itu diungkapakan oleh Kepala Sekolah SMK Satu Nusa 3, Taufik Sholeh. Dia mengkonfirmasi bahwa Rizky merupakan murid di sekolahnya yang dikenal sebagai siswa berprestasi.

Terlebih, Rizki juga masuk nominasi murid SMK Satu Nusa 3 yang akan mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Iya benar, RZ itu memang murid kita di SMK Satu Nusa Tiga jurusan otomotif kelas 10 , korban bukan murid di SMA seperti yang berita yang telah beredar," kata Taufik kepada wartawan, Rabu (8/5/2024).

Berdasarkan keterangan dari wali kelas, Taufik menyampaikan bahwa Rizki memiliki kepribadian yang pendiam saat di kelas. Namun, Rizki juga dinilai aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler di luar sekolah.

"Anaknya pendiam, namun aktif di kegiatan olahraga seperti futsal," kata dia.

Dia menjelaskan, belum lama ini korban menyerahkan piala secara langsung ke SMK Satu Nusa 3 usai menjuarai pertandingan futsal antar sekolah.

"Belum lama ini juga, almarhum pernah memberikan piala ke sekolah karena berhasil meraih juar 3 di perlombaan futsal antar sekolah. Meski dinilai kepribadiannya pendiam, Rizki adalah murid yang nilai akademiknya baik," sebutnya.

Sholeh menjelaskan bahwa Rizki masuk nominasi untuk mendapatkan beasiswa KIP. Namun belum sempat dibuatkan rekening untuk pencairan beasiswa, takdir berkata lain korban ternyata lebih dulu meninggal dunia.

"Korban sangat layak mendapat beasiswa KIP. Hal itu terlihat ketika kami datang kerumahnya untuk melayat, kondisi ekonomi kedua orangtuanya pun kurang mampu," ungkapnya.

Dia menuturkan, pasca peristiwa tawuran pihaknya telah mengkondisikan para murid SMK Satu Nusa 3 supaya tidak terpancing dan menciptakan situasi yang tidak kondusif.

"Di hari itu juga kami langsung mengumpulkan seluruh murid SMK Satu Nusa 3 untuk tidak terpancing pasca mendapat informasi bahwa RZ meninggal dunia karena tawuran. Untuk orang tua murid juga kami meminta agar anak anaknya dijaga dinasehati tidak mengikuti kegiatan yang negatif hingga merugikan diri sendiri bahkan orang lain," pungkasnya.

 

 

Simaklah video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya