Liputan6.com, Kendari- Banjir Konawe Utara menerjang wilayah pedesaan berada di dekat lingkar tambang nikel dan merendam lima kecamatan, Jumat (10/5/2024). Tercatat, banjir merendam di wilayah ini sudah terjadi sejak 10 hari sebelumnya meskipun skalanya kecil.Â
Kelimanya yakni, Kecamatan Andowia, Asera, Langgikima, Oheo, Landawe dan Wiwirano. Air meluap hingga ke ratusan rumah penduduk sejak Sabtu (4/5/2024).Â
Wilayah terendam banjir makin meluas hingga masuk ke Jalan Trans Sulawesi, memutus total jalur lalu lintas Provinsi Sulawesi Tenggara-Sulawesi Tengah. Jalur ini berada di Oheo, salah satu kecamatan paling parah terendam banjir.Â
Advertisement
Pantauan Liputan6.com di lokasi, sekitar 5-6 kendaraan roda empat dan alat berat pengangkut logistik terjebak banjir. Beberapa sopir yang memaksa menerobos, mobilnya terbalik di tengah arus deras.Â
Data BPBD Konawe Utara, jumlah warga terdampak mencapai 983 jiwa pada Kamis (9/5/2024). Namun, jumlah ini belum merupakan data pasti berdasarkan pantauan lapangan hingga Jumat (10/5/2024).
"Kami masih memantau dan masuk ke lokasi pemukiman warga. Evakuasi masih terus berjalan, saat ini yang kami utamakan adalah menempatkan pengungsi di wilayah aman," Ujar Kepala BPBD Konawe Utara Aidin.Â
Jalur Putus, Logistik Terhambat
Ratusan kendaraan terjebak di Jalur Trans Sulawesi, hingga Jumat (10/5/2024). Arus deras yang berasal dari beberapa sungai di sekitar jalan, menyebabkan air merendam jalan hingga setinggi 2 meter.
Kendaraan dari Arah Konawe Utara tidak bisa menuju Sulawesi Tengah, begitupun sebaliknya. Kondisi ini, sudah terjadi sejak 6 hari sebelumnya.Â
Arsyad Tanu, salah seorang sopir truk Trans Sulawesi yang terjebak banjir mengatakan, saat ini tengah bersiap menuju Sulawesi Tengah. Dia bertugas membawa logistik berupa beras. Namun, tidak dapat melanjutkan perjalanan dan tidak tahu harus menunggu sampai kapan.Â
"Saya menunggu sejak Minggu (5/5/2024). Tapi, air tidak surut. Bingung," ujarnya.Â
Kata dia, beberapa rekan sopirnya sudah ada yang terjebak banjir. Bahkan, mobilnya terbalik akibat memaksa menerobos.Â
"Saya memutuskan menunggu saja. Saya sudah rugi jutaan sejak 4 hari lalu. Tapi kalau terobos dan mobilku kecelakaan, bisa ratusan juta," katanya.Â
Selain mobil, ratusan pengendara asal Konawe Utara yang hendak menuju Sulawesi Tengah harus membatalkan niatnya. Begitu juga sebaliknya, sebab banjir yang menghalangi jalan bisa setinggi 2 meter.Â
Advertisement