Operasi TMC Penanganan Banjir Lahar Dingin, 24 Ton Garam Ditabur di Sumbar

Operasi TMC dalam rangka penanganan darurat Galodo Sumbar

oleh Novia Harlina diperbarui 27 Mei 2024, 01:30 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2024, 01:30 WIB
Ilustrasi Awan Hujan
Simak penjelasan terkait TMC yang kerap dilakukan di Indonesia saat cuaca sedang ekstrem. (pexels.com/Pixabay)

Liputan6.com, Padang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) guna mencegah hujan ekstrem di Gunung Marapi, Sumatera Barat.

TMC sudah dilakukan selama 10 hari sejak Rabu (15/5/2024), sebanyak 24 ton Natrium Clorida (NaCl) atau garam telah disebar di wilayah langit Sumbar untuk mengantisipasi cuaca buruk.

"Total sorti yang telah dilaksanakan sebanyak 24 sorti dalam 54 jam 21 menit, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui siaran pers yang dikutip pada Minggu (26/5/2024).

Operasi TMC dalam rangka penanganan darurat galodo Sumbar rencananya akan diteruskan hingga Rabu (29/5/2024) agar pembersihan kawasan dan fase awal pemulihan dapat dioptimalkan dengan kondisi cuaca yang bersahabat.

Operasi TMC ini dilaksanakan berdasarkan pertimbangan prakiraan cuaca wilayah Sumbar yang masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

BNPB menyiagakan satu unit pesawat caravan PK-SNN sebagai kendaraan operasional TMC yang ditempatkan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

Sebelumnya, operasi TMC sudah beberapa kali dilakukan oleh BNPB bersama BMKG. Upaya untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi ini dinilai cukup optimal dalam membantu penanganan-penanganan darurat bencana.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya