Penyebab Penis Terinfeksi Jamur, Salah Satunya Tidak Disunat

Salah satu penyebab paling umum dari infeksi pada penis adalah hubungan seksual tanpa pelindung.

oleh Arie Nugraha diperbarui 09 Jun 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2024, 05:00 WIB
Suntik Hormon Bisa Menambah Besar Ukuran Penis? (Guzel Studio/Shutterstock)
Suntik Hormon Bisa Menambah Besar Ukuran Penis? (Guzel Studio/Shutterstock)

Liputan6.com, Bandung - Infeksi jamur pada penis pria dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai balanitis, atau peradangan pada kepala penis.

Biasanya infeksi jamur ini kerap didengar pada vagina wanita. Namun, pria juga bisa terkena infeksi jamur pada penis .

Dilansir laman Good Doctor, infeksi jamur pada penis adalah infeksi di sekitar penis dan testis yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur yang umumnya kita miliki di kulit.

Penile yeast infection juga kerap disebut sebagai candida balanitis, atau balanitis thrush. Candida albicans adalah sejenis jamur yang secara alami hidup di kulit dan di dalam tubuh kita khususnya pada area seperti mulut, tenggorokan, sistem pencernaan, dan kelamin.

Tetapi saat pertumbuhan jamur ini mulai tidak seimbang dan berlebihan, maka dapat terjadi infeksi. Termasuk infeksi jamur pada penis (atau kandida balanitis) yang merupakan infeksi pada kelenjar, atau kepala penis.

Infeksi pada penis terjadi saat pertumbuhan jamur menjadi berlebih. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor.

Salah satu penyebab paling umum dari infeksi pada penis adalah hubungan seksual tanpa pelindung dengan wanita yang mengalami infeksi jamur vagina. Berikut beberapa faktor penyebab yang dapat meningkatkan risiko kamu mengalami infeksi pada penis:

- Konsumsi obat antibiotik untuk waktu yang lama- Menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2

- Obesitas atau kelebihan berat badan- Memiliki sistem kekebalan yang lemah (seperti orang yang mengidap HIV )

- Kebersihan diri yang kurang

- Sensitif terhadap sabun, parfum, dan bahan kimia

- Penggunaan steroid

- Menggunakan kondom yang mengandung pelumas

- Penggunaan spermisida

- Tidak disunat

Pria yang tidak disunat memiliki risiko tinggi mengalami infeksi jamur pada penis. Karena area di bawah kulup dapat menjadi tempat berkembang biak jamur candida. Berikut beberapa tanda dan gejala apabila Anda mengalami infeksi jamur pada penis:

- Gatal atau terbakar di ujung penis atau kulup

- Kemerahan- Rasa lembab di ujung penis

- Kotoran yang terlihat seperti keju cottage dan mungkin berbau seperti roti atau tidak sedap

- Bengkak di sekitar ujung penis dan kulup

- Luka atau bercak putih pada kulit

- Kesulitan menarik kulup

- Kesulitan kencing

- Kesulitan mendapatkan atau mempertahankan ereksi

Dalam kasus yang serius, Anda mungkin kesulitan buang air kecil (BAK) atau mengontrol aliran urine saat BAK.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Cara Mengatasi dan Mencegah Infeksi Jamur pada Pria

Infeksi penis seringkali dapat sembuh dengan sendirinya, meskipun dapat juga menyebar ke area kulit terdekat lainnya, termasuk skrotum dan bokong.

Namun infeksi jamur itu menular, jadi penting untuk mendapatkan perawatan demi menghindari penularan atau menginfeksi pasangan seksual Anda. Berikut beberapa pilihan cara mengatasi infeksi pada penis:

- Krim antijamur. Gunakan krim seperti miconazole atau clotrimazole pada area infeksi sekali sehari selama satu sampai tiga minggu atau seperti yang diarahkan oleh dokter

- Krim steroid seperti hidrokortison

- Obat oral yang disebut flukonazol

Infeksi pada penis dapat dicegah kok dan salah satu langkah pertama dan utama adalah menjaga kebersihan area genital Anda. Berikut beberapa langkah pencegahan infeksi jamur yang bisa Anda lakukan:

- Membersihkan dan mengeringkan penis setiap kali selesai mandi dan setelah berhubungan seks

- Gunakan sabun atau produk kulit yang tidak mengandung pewangi

- Mengenakan kondom saat berhubungan seks dengan pasangan yang sedang mengalami infeksi jamur

- Pilihlah celana dalam berbahan katun yang tidak terlalu ketat untuk mencegah area penis menjadi lembab

Sebagian besar infeksi jamur ringan biasanya hilang dengan sendirinya jika diikuti dengan kebersihan yang baik. Jika Anda sudah melakukan pengobatan dengan krim namun gejalanya tak membaik, segera hubungi dokter.

Infeksi penis yang tidak diobati dan serius dapat menyebabkan masalah pada prostat. Pria yang sering terkena infeksi harus mencari pertolongan medis, terutama jika infeksinya tidak sembuh dengan sendirinya.

Jika infeksi terus berlanjut, itu bisa menjadi tanda masalah mendasar seperti diabetes atau sistem kekebalan yang lemah.

 

Tips Mencegah Infeksi Jamur pada Vagina

Jamur Candida albicans adalah penyebab utama dari infeksi jamur pada vagina. Jamur ini dapat berkembang di mana saja, termasuk kulit, mulut, hingga area genital. Pada dasarnya, infeksi jamur ini memerlukan penanganan medis secara tepat.

Sebab, infeksi dapat masuk ke dalam aliran darah jika kondisi ini tidak segera ditangani. Nah, berikut ini adalah beberapa cara mencegah infeksi jamur pada vagina.

1. Menjaga kebersihan organ intim

Langkah utama untuk mencegah infeksi jamur pada vagina adalah menjaga kebersihan vagina. Sebaiknya, hindarilah membersihkan area genital dengan menggunakan produk mengandung pewangi, sebab dapat memicu iritasi.

Anda juga perlu menghindari produk yang mengandung bahan kimia keras lainnya. Berikut adalah beberapa cara untuk menjaga kebersihan vagina:

- Setelah buang air kecil, keringkan vagina dengan tisu dari depan ke belakang. Ini dapat membantu mencegah penyebaran jamur atau bakteri dari area antara anus dan vagina (perineum)

- Ketika sedang menstruasi, gantilah tampon, pembalut, ataupun panty liner sesering mungkin

- Setelah mandi, keringkan area vagina secara perlahan untuk menghilangkan kelembapan berlebih

- Mengganti celana atau pakaian yang lembap atau basah

2. Hindari vaginal douching

Douching adalah membersihkan bagian dalam vagina menggunakan cairan yang mengandung beberapa bahan lainnya. Biasanya, campuran tersebut dikemas ke dalam alat yang dikenal sebagai douche.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan agar wanita menghindari douching. Sebab, produk pembersih area kewanitaan seperti douche bisa membunuh bakteri baik pada vagina, yang mana dapat membantu mencegah infeksi.

Sebagai gantinya, bersihkanlah area luar vagina dengan air. Jika ingin menggunakan sabun, pilihlah sabun lembut bebas pewangi.

3. Batasi asupan gula

Mencegah infeksi jamur vagina juga melibatkan pola makan sehat. Sebaiknya, batasilah konsumsi makanan atau minuman manis.

Sebuah tinjauan pada tahun 2015 menunjukkan bahwa mengonsumsi gula rafinasi serta produk susu tinggi laktosa dapat mendorong pertumbuhan jamur.

Tak hanya itu, sebaiknya kurangilah asupan makanan yang mengandung karbohidrat olahan, seperti tepung putih. Mengurangi gula dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan rasa lapar, sebagai gantinya kamu dapat mengonsumsi:

- Buah dan sayur-sayuran

- Makanan kaya akan kandungan protein, seperti kacang-kacangan serta biji-bijian

- Lemak sehat

 

Berat Badan, Celana Dalam, hingga Probiotik

4. Jaga berat badan sehat

Seseorang dengan obesitas dapat memiliki lipatan kulit, yang mana bisa menyebabkan kelembapan mudah terperangkap. Hal tersebut dapat membuat jamur lebih mudah berkembang.

Di sisi lain, obesitas juga merupakan faktor risiko dari diabetes. Diabetes sendiri dapat menyebabkan seseorang rentan terkena infeksi jamur.

5. Hindari menggunakan celana atau pakaian dalam yang terlalu ketat

Jamur dapat tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan lembap. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya pastikanlah Anda menggunakan jeans, rok, pakaian dalam, atau celana yang tak terlalu ketat.

Sebab, pakaian yang lembap dapat meningkatkan suhu tubuh serta kelembapan di sekitar area vagina sehingga bisa meningkatkan risiko infeksi jamur.

Selain itu, sebaiknya pilihlah pakaian dalam berbahan dasar katun. Ini karena, katun dapat menjaga sirkulasi udara di area vagina. Anda juga perlu memastikan untuk selalu mengganti pakaian yang lembap setelah berolahraga.

6. Konsumsi makanan mengandung probiotik

Melansir dari laman Medical News Today, beberapa bakteri dapat membantu mengendalikan perkembangan jamur. Ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat dapat menyebabkan jamur berkembang secara berlebih, sehingga dapat menyebabkan infeksi jamur.

Terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan tersebut, seperti stres terus-menerus, perubahan atau ketidakseimbangan hormon, serta penggunaan antibitotik tertentu.

Nah, untuk meningkatkan jumlah bakteri bermanfaat tersebut, kamu dapat mengonsumsi makanan mengandung probiotik. Adapun beberapa makanan sebagai sumber probioti adalah:

- Yoghurt- Makanan fermentasi, termasuk kimchi, kombucha, acar, kefir, serta sauerkraut (fermentasi kubis)

Nah, itulah beberapa informasi mengenai cara mencegah infeksi jamur pada vagina. Ingat, selalu jaga kebersihan serta kesehatan vagina ya agar terhindar dari infeksi jamur vagina. (Arie Nugraha)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya