Tekan Emisi Karbon dengan Program Biogas untuk Peternak Sapi Perah Lokal

Implementasi teknologi biogas pada lahan peternak sapi perah tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga membawa kebermanfaatan ekonomi bagi para peternak.

oleh Novia Harlina diperbarui 19 Jun 2024, 23:51 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2024, 20:40 WIB
FFI & PT Jawa Power memfasilitasi dan mendampingi 25 peternak sapi perah terkait pemanfaatan limbah kotoran sapi yang digunakan kembali menjadi sumber energi terbarukan melalui teknologi biogas. (Liputan6.com/ ist)
FFI & PT Jawa Power memfasilitasi dan mendampingi 25 peternak sapi perah terkait pemanfaatan limbah kotoran sapi yang digunakan kembali menjadi sumber energi terbarukan melalui teknologi biogas. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Jakarta - PT Frisian Flag Indonesia (FFI) dan PT Jawa Power menggagas program berkelanjutan yang melibatkan para peternak sapi perah di wilayah Jawa Timur, untuk memperkuat pemanfaatan limbah kotoran sapi yang digunakan kembali menjadi sumber energi terbarukan melalui teknologi biogas.

Sebelumnya pada proyek rintisan yang digagas sejak 2023, FFI & PT Jawa Power memfasilitasi dan mendampingi 25 peternak sapi perah dari Koperasi KAN Jabung, Malang dan Koperasi Setia Kawan, Pasuruan.

Setiap unit biogas dibangun untuk satu keluarga peternak sapi perah di halaman rumah mereka. Biogas membantu mengurangi emisi gas metana ke atmosfer yang 21 kali lebih berbahaya daripada emisi gas CO2 (pelepasan 1 ton gas metana setara dengan pelepasan 21ton gas CO2), Sekitar 75 ribu kg CO2 ekuivalen jejak karbon per tahun dapat dikurangi melalui inisiatif ini.

Tak berhenti di situ, tahun ini keduanya berkomitmen untuk memperluas manfaat, dengan menambah 50 unit Biogas.

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro menyampaikan Frisian Flag Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para mitra peternak sapi perah kami, sekaligus berkontribusi pada lingkungan yang berkelanjutan. Karenanya, kami sangat bersemangat atas kolaborasi terkait implementasi biogas ini.

"Inisiatif 'Nourishing a Better Planet' yang kami usung bersama induk perusahaan kami, FrieslandCampina, serta visi perusahaan 'Nourishing Indonesia to Progress', menginspirasi langkah-langkah kolaboratif seperti ini," jelanya.

Implementasi teknologi biogas pada lahan peternak sapi perah tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi juga membawa kebermanfaatan ekonomi bagi para peternak.

Dengan menggunakan biogas sebagai sumber energi alternatif, peternak dapat mengurangi biaya operasional rumah tangga mereka yang sebelumnya digunakan untuk membeli bahan bakar fosil atau LPG.

Selain itu, dengan memanfaatkan limbah kotoran sapi menjadi biogas, peternak juga dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah di peternakan mereka, mengurangi biaya pengelolaan limbah, serta menjalani pengelolaan peternakan yang berkelanjutan.

"Kami sangat antusias dengan kolaborasi yang terjalin dengan PT Frisian Flag Indonesia dalam proyek yang memiliki dampak besar bagi lingkungan dan peternak sapi perah lokal ini," ujar Andy Budiarto, Manager Technical, Environment & CSR dari PT Jawa Power.

Ditambahkan Andy, inisiatif kolaboratif ini juga memberikan dampak positif bagi para peternak sapi perah yaitu pengurangan biaya pembelian gas untuk keperluan memasak. Selain itu ampas kotoran sapi kering yang dihasilkan oleh unit Biogas juga dapat diolah menjadi pupuk organik.

Kabar baiknya, guna memberikan manfaat yang lebih luas, tahun ini FFI dan PT Jawa Power telah sepakat untuk memperluas program Biogas dengan penambahan 50 unit baru bekerjasama dengan 3 koperasi peternak sapi perah sebagai penerima manfaat.

Tak hanya melalui program biogas ini, komitmen FFI untuk mendukung keberlanjutan lingkungan juga diwujudkan dalam berbagai inisiatif lainnya yang dijalankan perusahaan. FFI telah mengembangkan tata rencana yang komprehensif dalam pengelolaan sampah dan mencapai target bebas karbon pada 2050.

Hal ini mencakup target keberlanjutan yang besar seperti bebas sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pada tahun 2023, pengurangan energi dan air lebih dari 15% pada tahun 2025, penggunaan energi terbarukan sebesar 40% pada tahun 2025.

Kemudian pengurangan emisi CO2 sebesar 40% pada tahun 2025, dan mencapai Label D untuk keberlanjutan sebelum tahun 2025, termasuk penggunaan kemasan daur ulang dan mengurangi sampah plastik dalam rantai produksinya. Terbaru, FFI bekerjasama dengan Re>Pal, memanfaatkan palet daur ulang untuk praktik bisnis yang ramah lingkungan.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya