Fakta-Fakta Gempa Batang Jateng yang Merusak dan Timbulkan Korban Luka

Gempa Magnitudo 4,4 yang mengguncang Batang Jateng, Minggu (7/7/2024) kemarin, pukul 14.35.24 WIB, telah menyebabkan kerusakan sejumlah rumah warga. Gempa di bawah magnitudo lima tapi merusak, ada apa?

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 08 Jul 2024, 15:53 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2024, 15:53 WIB
BNPB
Sejumlah rumah mengalami kerusakan setelah gempa 4,4 mengguncang wilayah Batang Jawa Tengah. (Foto: BNPB).

 

Liputan6.com, Jakarta - Gempa Magnitudo 4,4 yang mengguncang Batang Jateng, Minggu (7/7/2024) kemarin, pukul 14.35.24 WIB, telah menyebabkan kerusakan sejumlah rumah warga. Tak hanya itu, tak sedikit warga yang juga mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah akibat gempa. 

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa Batang yang terjadi ini memiliki parameter dengan magnitudo M4,4. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6.87° LS; 109.75° BT tepatnya di darat pada jarak 5 km arah Timur Laut Batang, JATENG dengan kedalaman 6 Km.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.

Daryono juga mengatakan, setidaknya ada sejumlah poin fakta gempa Batang yang merusak tersebut, antara lain gempa Batang tersebut merupakan jenis gempa destruktif, karena gempa yang terjadi menimbulkan kerusakan puluhan bangunan rumah, baik rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat.

"Banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan di Batang disebabkan oleh pusat gempanya yang sangat dangkal dengan kualitas bangunan yang rendah serta tidak tahan gempa," kata Daryono.

Daryono juga mengatakan,gempa Batang hanya diikuti 3 kali gempa susulan (aftershock) yang terjadi pada Minggu 7 Juli 2024 dengan magnitudo: (1) M2,2 (pukul 15.35.56 WIB) (2) M2,5 (pukul 18.07.40 WIB) dan (3) M1,9 (pukul 18.28.54 WIB).

Wilayah Pekalongan dan Batang, kata Daryono, merupakan daerah rawan gempa karena terdapat jalur sumber gempa sesar aktif Segmen Pekalongan yang menurut PuSGeN – Pusat Studi Gempa Nasional (2017) mampu memicu gempa hingga mencapai magnitudo M6,5.

"Gempa merupakan jenis bencana alam dengan karakteristik 'low frequency, high impact' yang artinya gempa jarang terjadi, tetapi begitu terjadi dapat berdampak signifikan (merusak). Meskipun di suatu daerah itu lama tidak terjadi gempa, tetapi karena ada sumbernya maka perlu memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap potensi gempa," katanya. 

Daryono juga mengimbau, sebagai wilayah yang terletak dekat jalur sumber gempa sesar aktif, masyarakat Batang dan Pekalongan wajib memitigasi gempa untuk antisipasi ke depan dengan cara menerapkan mitigasi struktural dengan membangun bangunan struktur kuat/tahan gempa, serta upaya mitigasi non-struktural dengan memahami ketrampilan cara selamat saat terjadi gempa.


Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya