Tambang Nikel Bikin Anoa Tak Ganas Lagi di Konawe

Seekor anoa di konawe, membuat heboh usai terekam kamera masuk dalam lokasi tambang dan berkeliaran di sekitar pekerja tambang.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 15 Jul 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2024, 14:00 WIB
Seekor anoa di Konawe terekam kamera nampak jinak dan memasuki lokasi tambang yang banyak dihuni manusia.,
Seekor anoa di konawe, membuat heboh usai terekam kamera masuk dalam lokasi tambang dan berkeliaran di sekitar pekerja tambang.

Liputan6.com, Kendari - Sebuah video viral, merekam aktivitas tak biasa anoa sulawesi, salah satu hewan liar dilindungi di Sulawesi Tenggara. Dalam video berdurasi 02.04 menit itu, seekor anoa berwarna hitam kecokelatan, tertangkap kamera amatir masuk di dalam sebuah lokasi basecamp karyawan tambang di wilayah Kecamatan Routa Kabupaten Konawe.

Anoa dalam video, diketahui merupakan jenis dataran rendah. Selain memiliki tubuh yang lebih besar dibanding anoa dataran tinggi, hewan bertanduk ini, memiliki warna nyaris hitam dengan sedikit cokelat.

Video anoa menjadi viral karena terlihat jinak. Padahal, hewan endemik Sulawesi yang hampir punah ini, terkenal liar dan ganas saat bertemu hewan lain atau manusia di sekitarnya.

Dalam video terekam, anoa dengan ukuran tanduk sekitar 25 sentimeter, berjalan santai di sisi basecamp. Hewan herbivora itu, tampak mencari sisa-sisa makanan yang ditinggalkan manusia.

Dia juga nampak acuh dengan aktivitas beberapa pekerja di sekitarnya. Saat itu, belasan pekerja tambang, terlihat menonton aksi anoa masuk lokasi tambang.

Seorang pekerja dalam video, terdengar melarang rekan-rekannya mendekat. Sebab, anoa dikenal tak memiliki ampun saat sudah menanduk lawannya.

Namun, aksi pemuda ini malah mengundang tawa dari rekannya yang lain karena merasa terhibur.

Menanggapi hal ini, Kepala BKSDA Sulawesi Tenggara, Sakrianto Djawie membenarkan, lokasi anoa berada di lokasi tambang PT SCM Kabupaten Konawe. Kata dia, ada tiga ekor anoa yang sering terpantau berkeliaran di sekitar lokasi PT SCM.

"Kami sudah panggil mereka, mereka akan menyediakan lokasi perlindungan satwa liar yang ada di lokasi mereka," ujar Sakrianto.

Dia mengatakan, pihak BKSDA Sultra sudah berkoordinasi dengan pihak KPA soal jumlah anoa di wilayah itu. Dia mengungkap, ada sekitar 15 ekor anoa yang ada di sekitar itu.

"Sesuai arahan menteri kehutanan, pihak perusahaan sudah menyediakan seluas 422 hektar untuk 15 ekor anoa di Konawe yang terpantau berada di sekitar lokasi tambang," katanya.

Sakrianto mengatakan, penyebab anoa tak terlihat agresif, alasannya karena sudah terbiasa mencium bau manusia. Manusia dimaksud, yakni pekerja tambang yang saat ini sudah menempati wilayah PT SCM sejak beberapa tahun lalu.

"Kemungkinan, ketika anoa di Konawe datang ke lokasi situ (tambang) untuk cari makan, dia sudah terbiasa mencium bau manusia," kata Saktrianto.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya