Ironis, Jadi Lumbung Pangan Jawa Barat tapi 5 Desa di Garut Ini Justru Rentan Pangan

Kelima desa rentan pangan itu yakni Desa Jayabakti dan Bojong di Kecamatan Banjarwangi, Desa Talagawangi Kecamatan Pakenjeng, Desa Surabaya Kecamatan Balubur Limbangan, serta desa Cintanagara Kecamatan Cigedug.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 21 Jul 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2024, 09:00 WIB
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanggulangan Kerentanan  Pangan (PEGANG TANGAN). (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanggulangan Kerentanan Pangan (PEGANG TANGAN). (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Sebanyak lima desa di empat kecamatan di Garut, Jawa Barat masuk kategori rentan pangan. Kondisi itu sungguh ironi di tengah status Garut, sebagai salah satu penyangga lumbung pangan di wilayah Jawa Barat.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi menyatakan, penetapan desa rentan pangan itu berdasarkan hasil Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) atau Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan.

“Rentan pangan ini diklasifikasikan dalam 6 prioritas,” ujar dia dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanggulangan Kerentanan  Pangan (PEGANG TANGAN).

Beberapa indikator yang termasuk dalam kategori rentan pangan yakni ketersediaan lahan pertanian, sarana prasarana penyediaan pangan, jumlah penduduk tidak sejahtera, akses penghubung, akses air bersih, hingga jumlah tenaga kesehatan.

Kelima desa rentan pangan itu yakni Desa Jayabakti dan Bojong di Kecamatan Banjarwangi, Desa Talagawangi Kecamatan Pakenjeng, Desa Surabaya Kecamatan Balubur Limbangan, serta desa Cintanagara Kecamatan Cigedug.

“Cintanagara juga menjadi salah satu sasaran pengiriman air, toren, tangki segala macam, ini sekarang dia masih mengalami kondisi seperti ini, sehingga diperlukan adanya intervensi pemerintah dan pemerintah daerah,” papar dia.

Untuk menghindari hadirnya ancaman rawan pangan, Pemda Garut segera melakukan intervensi terhadap 5 desa rentan pangan itu. “Kita rakorkan dengan lintas perangkat daerah, kemudian kita susun strateginya,”.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Intervensi Pemerintah

Ada dua intervensi yang tengah disiapkan Pemda Garut yakni melalui pelaksanaan program kegiatan pemerintah daerah di 5 desa tersebut dan melalui gotong royong semua perangkat daerah.

Dalam praktiknya, mereka akan dibantu tim pendamping yang bertindak sebagai Liaison Officer (LO) untuk mengatasi kemiskinan, stunting, pengangguran, inflasi, dan program prioritas lainnya termasuk kerentanan pangan, papar dia.

“Aksi pertama LO nanti bersama-sama masuk di 4 kecamatan, di koordinir oleh SKPD yang menjadi LO itu, dan perangkat daerah juga masuk dalam program kegiatannya,” kata dia.

Kepala Dina Ketahanan Pangan (DKP) Garut, Yani Yuliani, menyatakan dalam  penanggulangan rentan pangan memerlukan kolaborasi, sinergitas, dan pendekatan integratif.

“Kami terus mengkoordinasikan berbagai program untuk mencari solusi bagaimana wilayah yang rentan pangan ini bisa tertanggulangi secara sinergi lintas dinas,” kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya