Menelusuri Kepribadian Oversharing hingga Cara Mengatasinya

Individu yang cenderung oversharing sering kali menceritakan detail intim tentang kehidupan mereka kepada orang lain, termasuk kepada orang yang baru dikenal

oleh Panji Prayitno diperbarui 25 Jul 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 15:00 WIB
Menelusuri Kepribadian Oversharing Hingga Cara Mengatasinya
Simak beberapa cara cerdas bermain sosial media. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Liputan6.com, Jakarta - Di era digital saat ini, media sosial dan platform komunikasi menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Fenomena oversharing atau berbagi informasi secara berlebihan tentang kehidupan pribadi menjadi semakin umum.

Meskipun keterbukaan dan kejujuran adalah aspek penting dalam membangun hubungan yang sehat, oversharing sering kali membawa dampak negatif baik bagi pelaku maupun penerima informasi.

Dirangkum dari berbagai sumber, oversharing adalah tindakan berbagi informasi pribadi yang terlalu banyak, terlalu detail, atau tidak sesuai dengan konteks sosial.

Individu yang cenderung oversharing sering kali menceritakan detail intim tentang kehidupan mereka kepada orang lain, termasuk kepada orang yang baru dikenal atau dalam forum publik seperti media sosial.

Beberapa karakteristik umum dari orang yang oversharing. Mereka sering kali mencari validasi dari orang lain melalui berbagi informasi pribadi.

Dukungan dan perhatian dari orang lain memberikan rasa kepuasan dan pengakuan yang mereka butuhkan. Mereka cenderung tidak memiliki batas yang jelas antara informasi yang layak dibagikan dan yang seharusnya disimpan untuk diri sendiri.

Orang yang oversharing sering kali tidak menyadari atau mengabaikan norma sosial yang mengatur apa yang pantas untuk dibagikan dalam situasi tertentu. Mereka memiliki kecenderungan untuk sangat terbuka secara emosional, yang dapat membuat mereka merasa lebih rentan dan terbuka terhadap risiko penolakan atau kritik.

Dengan berbagi informasi pribadi yang terlalu banyak, seseorang membuka diri mereka terhadap risiko kritik dan penolakan dari orang lain. Hal ini dapat merusak harga diri dan kesehatan mental mereka.

Oversharing dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman atau terbebani. Hal ini dapat mengganggu hubungan sosial dan menyebabkan orang lain menjauh. Informasi pribadi yang berlebihan dapat digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk tujuan negatif. Ini bisa mengancam keamanan dan privasi individu.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Identifikasi Oversharing

Dalam lingkungan profesional, oversharing dapat dianggap tidak profesional dan merusak reputasi seseorang. Hal ini dapat berdampak negatif pada karier dan peluang kerja.

Mengidentifikasi Pemicu

Memahami situasi atau emosi apa yang mendorong perilaku oversharing adalah langkah pertama dalam mengelolanya. Ini dapat membantu individu menghindari atau mengelola pemicu tersebut dengan lebih baik.

Membangun Batas Pribadi

Menetapkan batasan yang jelas tentang informasi apa yang pantas untuk dibagikan dan kepada siapa dapat membantu mengurangi oversharing.

Meningkatkan Kesadaran Diri

Melatih kesadaran diri tentang dampak oversharing dan memahami norma sosial yang berlaku dapat membantu individu lebih bijaksana dalam berbagi informasi.

Mencari Dukungan Profesional

Jika oversharing dipicu oleh masalah emosional atau kesehatan mental, mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor dapat sangat bermanfaat.

Oversharing adalah fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor emosional dan sosial. Meskipun berbagi informasi pribadi dapat memberikan rasa lega dan dukungan, penting untuk memahami batasan dan dampak negatif yang mungkin timbul.

Dengan meningkatkan kesadaran diri dan membangun batasan yang sehat, individu dapat menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan privasi, serta menjaga hubungan sosial dan emosional yang lebih baik.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya