Liputan6.com, Jakarta - Hidup tenang adalah dambaan setiap orang. Dalam menjalani kehidupan yang penuh dinamika dan tantangan, ikhlas dan bersyukur adalah dua kunci penting yang dapat membantu kita mencapai ketenangan batin. Dirangkum dari berbagai sumber, kedua konsep ini memiliki peran signifikan dalam membantu seseorang mengelola stres, menghadapi masalah dengan kepala dingin, serta menjalani hidup dengan lebih bahagia.
Ikhlas, dalam pengertian yang sederhana, berarti melakukan sesuatu dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan atau pujian. Sikap ikhlas membuat kita lebih fokus pada proses daripada hasil, sehingga mengurangi beban pikiran yang disebabkan oleh ekspektasi yang tidak tercapai.
Dengan ikhlas, seseorang mampu menerima kenyataan dengan lapang dada, memahami bahwa tidak semua hal dalam hidup dapat berjalan sesuai dengan keinginan. Ketulusan ini tidak hanya meringankan beban mental tetapi juga membuka pintu bagi berbagai peluang baru dalam hidup.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, bersyukur adalah kemampuan untuk mengapresiasi apa yang kita miliki, baik besar maupun kecil. Ketika seseorang mampu bersyukur, ia akan lebih mudah menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana dan tidak terlalu fokus pada kekurangan atau hal-hal yang belum tercapai.
Rasa syukur ini berfungsi sebagai penyeimbang emosi, membantu seseorang merasa cukup dan puas dengan apa yang dimiliki. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang rajin bersyukur cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik dan hubungan sosial yang lebih harmonis.
Gabungan antara ikhlas dan bersyukur menciptakan sinergi yang kuat dalam menciptakan ketenangan hidup. Saat seseorang ikhlas, ia tidak akan mudah terguncang oleh kegagalan atau kekecewaan, karena ia melakukan segala sesuatu dengan niat yang tulus.
Bersyukur
Di sisi lain, sikap bersyukur membantu menjaga keseimbangan emosi dan menghindari perasaan iri hati atau frustrasi. Kedua sikap ini saling melengkapi dan memperkuat, membentuk fondasi yang kokoh untuk kehidupan yang tenang dan bahagia.
Menerapkan ikhlas dan bersyukur dalam kehidupan sehari-hari bukanlah hal yang mudah, tetapi dapat dilatih melalui berbagai cara. Salah satu caranya adalah dengan meditasi atau refleksi diri secara rutin.
Dengan merenung, kita dapat lebih memahami diri sendiri, mengevaluasi tindakan dan niat, serta belajar menerima kenyataan dengan lebih baik. Selain itu, menulis jurnal syukur setiap hari juga bisa menjadi latihan yang efektif.
Menuliskan hal-hal yang kita syukuri membantu mengingatkan diri kita akan banyaknya berkah dalam hidup dan mengarahkan pikiran pada hal-hal positif.Dalam agama dan tradisi spiritual, ikhlas dan bersyukur juga seringkali diajarkan sebagai nilai-nilai utama.
Misalnya, dalam Islam, umat diajarkan untuk ikhlas dalam beramal dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah. Nilai-nilai ini tidak hanya bermanfaat untuk ketenangan pribadi tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan penuh empati.
Sikap ikhlas dan bersyukur ini menumbuhkan solidaritas sosial dan mengurangi konflik antarindividu. Ikhlas dan bersyukur adalah dua kunci utama yang dapat membuka pintu ketenangan hidup.
Dengan ikhlas, kita mampu menjalani hidup dengan lebih ringan tanpa beban ekspektasi yang berlebihan. Dengan bersyukur, kita dapat menikmati setiap momen dan berkah yang ada dalam hidup.
Menggabungkan kedua sikap ini dalam kehidupan sehari-hari akan membawa kita pada ketenangan batin yang sejati, sehingga kita bisa menghadapi segala tantangan dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement