Liputan6.com, Jakarta - Asam lambung yang berlebihan atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti rasa panas di dada (heartburn), mual, dan rasa asam di mulut.
Stres, di sisi lain, adalah respons tubuh terhadap situasi yang dianggap mengancam atau menantang. Meskipun keduanya tampak tidak berhubungan, stres ternyata dapat memengaruhi produksi asam lambung dan memperburuk gejala GERD.
Baca Juga
Berikut cara untuk mengelola keduanya yang Liputan6.com rangkum:
Advertisement
Hubungan Antara Stres dan Asam Lambung
- Produksi Asam Lambung yang Meningkat: Stres dapat merangsang sistem saraf simpatik, yang kemudian dapat meningkatkan produksi asam lambung. Ini bisa menyebabkan gejala GERD memburuk atau bahkan memicu episode baru pada individu yang rentan.
- Pengaruh pada Pola Makan: Banyak orang cenderung mengubah pola makan mereka saat stres, seperti makan berlebihan atau mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Makanan yang digoreng, pedas, atau berlemak dapat memperburuk gejala asam lambung.
- Perilaku yang Memperparah Gejala: Stres juga dapat memicu perilaku seperti merokok atau konsumsi alkohol yang berlebihan, yang keduanya diketahui dapat memperburuk GERD.
Â
Cara Mengelola Asam Lambung dan Stres
Mengelola stres dan asam lambung secara bersamaan memerlukan pendekatan yang komprehensif. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
- Teknik Relaksasi: Teknik seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres. Relaksasi membantu menurunkan respons tubuh terhadap stres dan dapat mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan.
- Pola Makan Sehat: Mengatur pola makan adalah kunci untuk mengelola asam lambung. Hindari makanan yang dapat memicu gejala, seperti makanan pedas, asam, dan berlemak. Makan dalam porsi kecil tetapi sering juga bisa membantu mengurangi tekanan pada lambung.
- Hindari Kebiasaan yang Memicu Gejala: Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol dapat sangat membantu dalam mengelola gejala asam lambung. Kedua kebiasaan ini dapat melemahkan katup antara lambung dan kerongkongan, sehingga asam lambung lebih mudah naik.
- Olahraga Teratur: Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan pencernaan. Namun, hindari olahraga berat segera setelah makan, karena dapat memicu asam lambung naik.
Waktu Tidur yang Cukup: Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk mengurangi stres dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Mengangkat kepala saat tidur juga dapat membantu mencegah asam lambung naik selama tidur.
Konsultasi Medis: Jika gejala asam lambung sering kambuh atau tidak membaik, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Mereka dapat merekomendasikan obat-obatan atau terapi lain untuk membantu mengelola kondisi ini.
Mengelola asam lambung dan stres memerlukan usaha yang konsisten dan perubahan gaya hidup yang sehat. Dengan kombinasi teknik relaksasi, pola makan yang baik, dan kebiasaan hidup sehat, Anda dapat mengurangi gejala asam lambung dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Advertisement